12 Mar 2012

Kerajaan Majapahit Ternyata Kerajaan Islam Sejak Awalnya !!!!



Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia.
Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.

‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakt-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’. Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara. Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah yang berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat di masa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut. Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.
3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran suf, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu. Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo. Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisan Gajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’. Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu. Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari Timur Tengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan ‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranakpinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaan Nusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarah itu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan. Wallahu A’lam Bishshawab. [sejarah-kompasiana]
http://islamedia.co.nr/

akta Kerajaan Majapahit


Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasisi pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara.Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut.
Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakta-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’.
Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.
Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat dimasa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.
Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini.
Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran sufi, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.
Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisanGajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.
Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘LaIlaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari TimurTengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranak pinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaanNusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarahitu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan.Wallahu A’lam Bishshawab. Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Sumber: http://danish56.blogspot.com/2010/11/fakta-fakta-tersembunyi-dari-kerajaan.html

44 Responses to Kerajaan Majapahit Ternyata Kerajaan Islam Sejak Awalnya ?

  1. saya setuju. semenganya dari awal saya mengetahui bahwa majapahit adalah islam. saya juga mempunyai photo ghoib raden wijaya memakai serban.
  2. Saya belum yakin.
    Mengomentari komentar diatas:
    Foto Ghoib tersebut bukan foto ruh Raden Wijaya, tapi mungkin saja gambar Jin karena orang yang sudah meninggal ruh-nya berada di alam lain/kubur jadi sudah tidak ada di dunia kita lagi. Mana bisa Berfoto ria?
    Kalau itu gambar jin, dia bisa saja mengaku bernama Raden Wijaya, dll.
    Bisa juga menyamar memakai serban, peci, ataupun jubah….
  3. Terimakasih
  4. jangan jangan vatikan tu peninggalan islam kali ya….betul g pak ustadzzz
  5. Saya sependapat, apalagi digandengkan dengan cerita syeikh subakir sebagai murid Nabi Ibrahim yang ditugasi “numbali” tanah jawa. sebelum kedatangannya tanah jawa kan ditinggali oleh butho raksesa……kemudian dakwah berlanjut dengan ajaran Tauhid. saking mbalung sungsum pemahaman para Waliyullah waktu itu menjadikan agama seperti tidak dinampakkan (karena ajaran yang teresensial waktu itu adalah pengakuan akan ke-ESA-an wujud tunggal………bahkan saya yakin, peradaban manusia jawa sejak awal di tanah nuswantara adalah ISLAM…….
  6. Allahu Akbar, kalau Tuhan telah membuka hujab tak ada seorangpun yang da[at mencegahnya. kebenaran akan segera terungkap.
  7. Pingback: ITB Luncurkan Mobil Hemat Energi » Artikel Arunals
  8. benar skalee majapahit adalh muslim (tunduk patuh/berserah diri kpd Allah) dan sy yakin itu. Adlh bbrp pemahaman yg sblumnya trdoktrin kekita atw disekolah bhwa majapahit adlh hindu. bentuk salah satu pembelokan sejarah oleh musuh2 islam (musuh Allah) yg dlakukan oleh belanda 350 thn…bknkah 350 thn tdk cukup utk mngubah cara pandang sebuah bgs. Nah skrg saatnya meluruskan sejarah fakta adalh dgn penelitian sejarah… saluuut riset
    • kresna kepakisan
      Majapahit menjadi kerajaan muslim pada pemerintahan prabu brawijaya v,,,,dan setelah itu majapahit hancur,,,,,apa kepentingan belanda mengatakan majapahit hindu????
  9. Bukti2 yg lain hrs dikeluarkan jk memang ada,bkn hanya sekeping mata uang emas,atau prasasti tulisan di batu nisan.Cerita yg terdapat di relief candi Borobudur yg menceritakan perjalanan Sidharta Gautama hingga mendapatkan pencerahan jg hrs mendapatkan jawaban yg benar,knp,ada mksd apa & mengapa serta pertanyaan2 lain yg ada.Penelitian lebih lanjut mutlak diperlukan agar sejarah Nusantara menjadi lebih otentik.
  10. wahhh..fakta yg sngt menarik,Trnyata islam juga mengajarkan tuk memuja Leluhur,buktinya Kesultanan Majapahit bnyak membangun Candi !
    btw Masjid Agung Majapahitnya dimana ya ???????????
  11. mahasiswa majapapahit
    jangan di simpulkan dulu sebelum buktinya komplit….
  12. Ass, kalau diurur urut kebelakang terus…….jangan jangan Nabi Adam turun ke bumi di Indonesia. wass.
  13. sak enak e udel ae kalau nyimpul kan sejarah,
    mojopahit itu kerajaan besar,jadi jenis mata uang juga banyak beredar di mojopahit,
    ntar uang2 monopoli di ketemukan di bilang kalau mojopahit negara permainan monopoli,
    hahaha mendem semua nya,lagian brg sudah lewat,
    kl emang mojopahit agama islam tidak semestinya mojopahit hilang di telan masa,
    itu yg pasti.
  14. Yang saya tahu sing memang akhirnya Prabu Brawijaya V menerima kebenaran ajaran Islam dan menyempurnakan agamanya dengan suluk/tasawuf Islam dan Moksa/ Fana Fillah.
  15. batara brahma nenek moyang bangsa jawa…. kedengeran mirip dgn ibrahim gk sich?????
  16. londo-londo keparat tu sdh menipu kita…kbenaran psti datang…tp peninggalan londo-londo tu msh banyak di nusantara ini????
  17. wong Hindu Jawa Tulen
    saya cuma berdoa,, semoga para leluhur jaman majapahit tidak murka sama penulis dan pembuat kesimpulan ini. Om Namo Nama Sivayah…..
  18. Konon katanya, bangsa arab itu keturunan orang jawa, menurut kisah; ribuan tahun yg lalu nenek moyang kita yg dari jawa ber-imigrasi sampai ketimur tengah, buktinya coba perhatikan; bukankah huruf2 arab sangat mirip dgn huruf jawa kuno atau huruf palawa?
  19. Kakang Djatnika Ti Cantigi
    Kemungkinan nya bisa saja terjadi begitu. Memang hanya Alloh Yang Maha Tahu, sedangkan kita sebagai manusia jaman modern sekarang hanya diberikan sedikit pengetahuan tentang masa lalu yang kita sendiri belum lahir. Jadi masih sebatas berandai-andai. Mungkin ada yang memiliki kemampuan metafisika untuk melihat masa lalu, tapi kebenarannya masih diragukan. benar gak ?
    Mungkin suatu saat kebenaran akan terungkap, tetapi kita sendiri belum tahu kapan hal itu terjadi, apakah pada masa itu kita masih hidup di dunia ? atau sudah berada di alam keabadian ?
  20. Asal-usul Bangsa Melayu
    Mesra.net Forum > Announcement & Discussion > Kaji Selidik & Pandangan
    buzen5
    May 20 2005, 10:51 PM
    Pukul 9.00 malam tadi aku tengok cerita National Geographic tentang kisah sejarah troy dan bangsa phonicien dll la…dan dengan cerita tu membuatkan minda aku terfikir tentang asal-usul bangsa melayu…kita tahu sejarah banyak menunjukkan bahawa tamadun cina dan tamadun arab telah lama wujud…tapi korang terfikir tak pada tahun berapa sebenarnya bangsa melayu telah wujud…aku tak pernak nampak hasil kajian mana-mana ahli arkeologi dekat Malaysia ni ataupun sejarawan yg memberikan pandangan yang tepat….kalau ada pun mungkin tidak diberikan liputan oleh media…abis kuat pun hanya menceritakan sejarah pengasasan kesultanan melaka dan kesultanan melayu lama seperti gangga negara kat bruas(Perak)…tapi tak ada fakta yang menceritakan dengan tepat tarikh kewujudan bangsa melayu…pada pendapat aku pasti ada permulaannya….Mugkinkah kita ni serpihan daripada bangsa phonicien, atau bangsa troy..ataupun kita ni serpihan kaum arab dan apa2 ajelah yang berubah warna disebabkan keadaan iklim, cuaca,dll faktor…Ini membuatkan aku berfikir jauh….Adakah bangsa melayu ada kena mengena dengan tamadun awal sebelum kedatangan Islam…..ada sape-sape boleh komen….Apa yang pasti aku nak tahu pasal tamadun melayu sebelum 1000M…..
    Didiharaiss
    May 20 2005, 10:55 PM
    ni ha Buzen…tadi ko kat topik isu semasa…pindah port ye?
    (a) Orang Negrito
    Menurut pendapat Asmah Haji Omar sebelum perpindahan penduduk dari Asia berlaku, Kepulauan Melayu (Nusantara) ini telah ada penghuninya yang kemudian dinamai sebagai penduduk asli. Ada ahli sejarah yang mengatakan bahawa mereka yang tinggal di Semenanjung Tanah Melayu ini dikenali sebagai orang Negrito. Orang Negrito ini diperkirakan telah ada sejak tahun 8000 SM (Sebelum Masihi). Mereka tinggal di dalam gua dan mata pencarian mereka memburu binatang. Alat perburuan mereka diperbuat daripada batu dan zaman ini disebut sebagai Zaman Batu Pertengahan. Di Kedah sebagai contoh, pada tahun 5000 SM, iaitu pada Zaman Paleolit dan Mesolit, telah didiami oleh orang Austronesia yang menurunkan orang Negrito, Sakai, Semai, dan sebagainya.
    ( Melayu-Proto
    Berdasarkan pendapat yang mengatakan bahawa orang Melayu ini berasal dari Asia Tengah, perpindahan tersebut (yang pertama) diperkirakan pada tahun 2500 SM. Mereka ini kemudian dinamai sebagai Melayu-Proto. Peradaban orang Melayu-Proto ini lebih maju sedikit daripada orang Negrito. Orang Melayu-Proto telah pandai membuat alat bercucuk tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan mereka berpindah-randah. Zaman mereka ini dinamai Zaman Neolitik atau Zaman Batu Baru.
    © Melayu-Deutro
    Perpindahan penduduk yang kedua dari Asia yang dikatakan dari daerah Yunan diperkirakan berlaku pada tahun 1500 SM. Mereka dinamai Melayu-Deutro dan telah mempunyai peradaban yang lebih maju daripada Melayu-Proto. Melayu-Deutro telah mengenal kebudayaan logam. Mereka telah menggunakan alat perburuan dan pertanian daripada besi. Zaman mereka ini dinamai Zaman Logam. Mereka hidup di tepi pantai dan menyebar hampir di seluruh Kepulauan Melayu ini.
    Kedatangan orang Melayu-Deutro ini dengan sendirinya telah mengakibatkan perpindahan orang Melayu-Proto ke pedalaman sesuai dengan cara hidup mereka yang berpindah-randah. Berlainan dengan Melayu-Proto, Melayu-Deutro ini hidup secara berkelompok dan tinggal menetap di sesuatu tempat. Mereka yang tinggal di tepi pantai hidup sebagai nelayan dan sebahagian lagi mendirikan kampung berhampiran sungai dan lembah yang subur. Hidup mereka sebagai petani dan berburu binatang. Orang Melayu-Deutro ini telah pandai bermasyarakat. Mereka biasanya memilih seorang ketua yang tugasnya sebagai ketua pemerintahan dan sekaligus ketua agama. Agama yang mereka anuti ketika itu ialah animisme.
    1.1.2 Berasal dari Nusantara
    Seorang sarjana Inggeris bernama J. Crawfurd telah membuat kajian perbandingan bahasa yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan kawasan Polinesia. Beliau berpendapat bahawa asal bahasa yang tersebar di Nusantara ini berasal daripada bahasa di Pulau Jawa (bahasa Jawa) dan bahasa yang berasal dari Pulau Sumatera (bahasa Melayu). Bahasa Jawa dan bahasa Melayulah yang merupakan induk bagi bahasa serumpun yang terdapat di Nusantara ini.
    J. Crawfurd menambah hujahnya dengan bukti bahawa bangsa Melayu dan bangsa Jawa telah memiliki taraf kebudayaan yang tinggi dalam abad kesembilan belas. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah mengalami perkembangan budaya beberapa abad lamanya. Beliau sampai pada satu kesimpulan bahawa:
    (a) Orang Melayu itu tidak berasal dari mana-mana, tetapi malah merupakan induk
    yang menyebar ke tempat lain.
    ( Bahasa minang kabau/melayu/klon dari bahasa arab,jadi bahasa arab merupakan bahasa tertua di dunia yang bermula dari dalam surga lagi,seterusnya di ikuti dengan bahasa isyarat,1 bahasa arab,2 bahasa minang kabau/bahasa melayu seterusnya bahasa isyarat, ialah bahasa tertua dan bahasa induk daripada bahasa yang lain.
    K. Himly, yang mendasarkan kajiannya terhadap perbandingan bunyi dan bentuk kata bahasa Campa dan pelbagai bahasa di Asia Tenggara menyangkal pendapat yang mengatakan bahawa bahasa Melayu Polinesia serumpun dengan bahasa Campa. Pendapat ini disokong oleh P.W. Schmidt yang membuat kajiannya berdasarkan struktur ayat dan perbendaharaan kata bahasa Campa dan Mon-Khmer. Beliau mendapati bahawa bahasa Melayu yang terdapat dalam kedua-dua bahasa di atas merupakan bahasa ambilan sahaja.
    Sutan Takdir Alisjahbana, ketika menyampaikan Syarahan Umum di Universiti Sains Malaysia (Julai 1987) menggelar bangsa yang berkulit coklat yang hidup di Asia Tenggara, iaitu Thailand Selatan, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Filipina Selatan sebagai bangsa Melayu yang berasal daripada rumpun bangsa yang satu. Mereka bukan sahaja mempunyai persamaan kulit bahkan persamaan bentuk dan anggota badan yang berbeza daripada bangsa Cina di sebelah timur dan bangsa India di sebelah barat.
    Gorys Keraf di dalam bukunya Linguistik bandingan historis (1984) mengemukakan teori Leksikostatistik dan teori Migrasi bagi mengkaji asal usul bangsa dan bahasa Melayu. Setelah mengemukakan hujah tentang kelemahan pendapat terdahulu seperti: Reinhold Foster (1776), William Marsden (1843), John Crawfurd (1848), J.R. Logan (1848), A.H. Keane (1880), H.K. Kern (1889), Slametmuljana (1964), dan Dyen (1965) beliau mengambil kesimpulan bahawa “…negeri asal (tanahair, homeland) nenek moyang bangsa Austronesia haruslah daerah Indonesia dan Filipina (termasuk daerah-daerah yang sekarang merupakan laut dan selat), yang dulunya merupakan kesatuan geografis”.
    Pendapat lain yang tidak mengakui bahawa orang Melayu ini berasal dari daratan Asia mengatakan bahawa pada Zaman Kuarter atau Kala Wurn bermula dengan Zaman Ais Besar sekitar dua juta sehingga lima ratus ribu tahun yang lalu. Zaman ini berakhir dengan mencairnya ais secara perlahan-lahan dan air laut menggenangi dataran rendah. Dataran tinggi menjadi pulau. Ada pulau yang besar dan ada pulau yang kecil. Pemisahan di antara satu daratan dengan daratan yang lain berlaku juga kerana berlakunya letusan gunung berapi atau gempa bumi. Pada masa inilah Semenanjung Tanah Melayu berpisah dengan yang lain sehingga kemudian dikenali sebagai Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau lain di Indonesia.
    Proto homonoid yang dianggap sebagai pramanusia dianggarkan sudah ada sejak satu juta tahun yang lalu dan ia berkembang secara evolusi. Namun, manusia yang sesungguhnya baru bermula sejak 44,000 tahun yang lalu dan manusia moden (Homo sapiens sapiens) muncul sekitar 11,000 tahun yang lalu.
    Pada masa pramanusia dan manusia yang sesungguhnya di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australia telah ada manusia. Hal ini dibuktikan dengan ditemuinya Homo soloinensis dan Homo wajakensis (Manusia Jawa = “Java Man”) yang diperkirakan berusia satu juta tahun.
    Pada masa ini wilayah tersebut didiami oleh tiga kelompok Homo sapiens sapiens, iaitu orang Negrito di sekitar Irian dan Melanesia, orang Kaukasus di Indonesia Timur, Sulawesi, dan Filipina, serta orang Mongoloid di sebelah utara dan barat laut Asia.
    Masing-masing bangsa ini berpisah dengan berlakunya pemisahan daratan. Mereka berpindah dengan cara yang perlahan. Orang Kaukasus ada yang berpindah ke sebelah barat dan ada pula yang ke sebelah timur. Yang berpindah ke arah timur seperti ke Maluku, Flores, dan Sumba bercampur dengan orang Negrito. Yang berpindah ke arah barat mendiami Kalimantan, Aceh, Tapanuli, Nias, Riau, dan Lampung. Yang berpindah ke arah utara menjadi bangsa Khmer, Campa, Jarai, Palaung, dan Wa.
    Hukum Bunyi yang diperkenalkan oleh H.N. van der Tuuk dan diperluas oleh J.L.A. Brandes yang menghasilkan Hukum R-G-H dan Hukum R-D-L dikatakan oleh C.A. Mees bahawa “Segala bahasa Austronesia itu, walaupun berbeza kerana pelbagai pengaruh dan sebab yang telah disebut, memperlihatkan titik kesamaan yang banyak sekali, baik pada kata-kata yang sama, seperti mata, lima, talinga, dan sebagainya, mahupun pada sistem imbuhan, dan susunan tatabahasanya. Perbezaan yang besar seperti dalam bahasa Indo-Eropah, misalnya: antara bahasa Perancis dan Jerman, antara Sanskrit dan Inggeris, tidak ada pada bahasa-bahasa Austronesia. Apalagi Kata Dasar (terutama bahasa Melayu) tidak berubah dalam morfologi” juga menunjukkan bahawa bahasa yang terdapat di Asia Selatan dan Tenggara berbeza dengan bahasa yang terdapat di Asia Tengah.
    1.2 KESIMPULAN
    Pendapat Geldern tentang kapak tua masih boleh diperdebatkan. Budaya kapak tua yang diperbuat daripada batu sebenarnya bukan hanya terdapat di Asia Tengah dan Nusantara. Budaya yang sama akan ditemui pada semua masyarakat primitif sama ada di Amerika dan juga di Eropah pada zaman tersebut.
    Lagi pula, secara kebetulan Geldern membuat kajiannya bermula dari Asia kemudian ke Nusantara. Kesimpulan beliau tersebut mungkin akan lain sekiranya kajian itu bermula dari Nusantara, kemudian ke Asia Tengah.
    Kajian Kern berdasarkan bukti Etnolinguistik memperlihatkan bahawa persamaan perkataan tersebut hanya terdapat di alam Nusantara dengan pengertian yang lebih luas dan perkataan tersebut tidak pula ditemui di daratan Asia Tengah. Ini menunjukkan bahawa penutur bahasa ini tentulah berpusat di tepi pantai yang strategik yang membuat mereka mudah membawa bahasa tersebut ke barat, iaitu Madagaskar dan ke timur hingga ke Pulau Easter di Lautan Pasifik.
    Secara khusus, penyebaran bahasa Melayu itu dapat dilihat di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera, di sepanjang pantai barat Semenanjung Tanah Melayu; di Pulau Jawa terdapat dialek Jakarta (Melayu-Betawi), bahasa Melayu Kampung di Bali, bahasa Melayu di Kalimantan Barat, bahasa Melayu Banjar di Kalimantan Barat dan Selatan, Sabah, Sarawak, dan bahasa Melayu di Pulau Seram.
    Pendapat Marsden bahawa bahasa Melayu yang termasuk rumpun bahasa Nusantara serumpun dengan rumpun bahasa Mikronesia, Melanesia, dan Polinesia dengan induknya bahasa Austronesia secara tidak langsung memperlihatkan adanya kekerabatan dua bahasa tersebut yang tidak ditemui di Asia Tengah. Penyebaran bahasa Austronesia juga terlihat hanya bahagian pesisir pantai timur (Lautan Pasifik), pantai barat (Lautan Hindi), dan Selatan Asia (kawasan Nusantara) sahaja dan ia tidak masuk ke wilayah Asia Tengah.
    Kesamaan pembentukan kata di antara bahasa Melayu dengan bahasa Polinesia yang dinyatakan oleh J.R. Foster dan kesamaan struktur bahasa Melayu dengan struktur bahasa Kampuchea juga memperlihatkan bahawa bahasa yang berada di Asia Selatan dan Asia Timur berbeza dengan bahasa yang berada di Asia Tengah. Jika kita lihat rajah kekeluargaan bahasa akan lebih nyata lagi bahawa bahasa di Asia Tengah berasal dari keluarga Sino-Tibet yang melahirkan bahasa Cina, Siam, Tibet, Miao, Yiu, dan Burma. Berdekatan dengannya agak ke selatan sedikit ialah keluarga Dravida, iaitu: Telugu, Tamil, Malayalam, dan lain-lain. Kedua-dua keluarga bahasa ini berbeza dengan bahasa di bahagian Timur, Tenggara, dan Selatan Asia, iaitu keluarga Austronesia yang menurunkan empat kelompok besar, iaitu Nusantara, Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia.
    Jika ditinjau dari sudut ilmu kaji purba pula, penemuan tengkorak yang terdapat di Nusantara ini memberi petunjuk bahawa manusia telah lama ada di sini. Penemuan tersebut di antara lain ialah:
    1. Pithecanthropus Mojokerto (Jawa), yang kini berusia kira-kira 670,000 tahun.
    2. Pithecanthropus Trinil (Jawa), kira-kira 600,000 tahun.
    3. Manusia Wajak (Jawa), kira-kira 210,000 tahun.
    Jika tiga fosil tersebut dibandingkan dengan fosil Manusia Peking atau Sinanthropus Pekinensis (China) yang hanya berusia kira-kira 550,000 tahun terlihat bahawa manusia purba lebih selesa hidup dan beranak-pinak berdekatan dengan Khatulistiwa. Hal ini diperkuat lagi dengan penemuan fosil tengkorak manusia yang terdapat di Afrika yang dinamai Zinjanthropus yang berusia 1,750,000 tahun. Beberapa hujah ini menambah kukuh kesimpulan Gorys Keraf di atas yang menyatakan bahawa nenek moyang bangsa Melayu ini tentulah sudah sedia ada di Kepulauan Melayu yang menggunakan bahasa keluarga Nusantara.
    Masih ada soalan yang belum terjawab, iaitu jika betul bangsa Melayu ini sememangnya berasal dari Alam Melayu ini, sebelum itu dari manakah asal mereka? Pendapat orang Minangkabau di Sumatera Barat bahawa keturunan mereka ada hubungan dengan pengikut Nabi Nuh, iaitu bangsa Ark yang mendarat di muara Sungai Jambi dan Palembang semasa berlakunya banjir besar seperti yang diungkapkan oleh W. Marsden (1812) masih boleh dipertikaikan.
    Yang agak berkemungkinan disusurgaluri ialah dari salasilah Nabi Nuh daripada tiga anaknya, iaitu Ham, Yafit, dan Sam. Dikatakan bahawa Ham berpindah ke Afrika yang keturunannya kemudian disebut Negro berkulit hitam, Yafit berpindah ke Eropah yang kemudian dikenali sebagai bangsa kulit putih, dan Sam tinggal di Asia menurunkan bangsa kulit kuning langsat. Putera kepada Sam ialah Nabi Hud yang tinggal di negeri Ahqaf yang terletak di antara Yaman dan Oman. Mungkinkah keturunan Nabi Hud yang tinggal di tepi laut, yang sudah sedia jadi pelaut, menyebar ke Pulau Madagaskar di Lautan Hindi hingga ke Hawaii di Lautan Pasifik lebih mempunyai kemungkinan menurunkan bangsa Melayu?
  21. Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.[2] Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).[3]
    Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki,[4] serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal,[5] walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam, sedangkan Thomas Stamford Raffles, setelah melakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau tempat kedudukan Kerajaan Pagaruyung, menyatakan bahwa Minangkabau adalah sumber kekuatan dan asal bangsa Melayu, yang kemudian penduduknya tersebar luas di Kepulauan Timur.[6]
    Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia.[7][8] Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan Adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur’an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.[9]
    /w/index.php?title=Berkas:Sumatra_Ethnic_Groups_Map_en.svg&filetimestamp=20101011094928 /w/index.php?title=Berkas:Sumatra_Ethnic_Groups_Map_en.svg&filetimestamp=20101011094928Peta yang menunjukan wilayah persebaran kelompok etnik Minangkabau di pulau Sumatera.
    Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam tambo. Dari tambo tersebut, konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan sebagai Majapahit) yang datang dari laut akan melakukan penaklukan. Untuk mencegah pertempuran, masyarakat setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui dan menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat setempat menyediakan seekor anak kerbau yang lapar. Dalam pertempuran, anak kerbau yang lapar itu menyangka kerbau besar tersebut adalah induknya. Maka anak kerbau itu langsung berlari mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik perut kerbau besar tersebut. Kemenangan itu menginspirasikan masyarakat setempat memakai nama Minangkabau,[12] yang berasal dari ucapan “Manang kabau” (artinya menang kerbau). Kisah tambo ini juga dijumpai dalam Hikayat Raja-raja Pasai dan juga menyebutkan bahwa kemenangan itu menjadikan negeri yang sebelumnya bernama Periaman (Pariaman) menggunakan nama tersebut.[13] Selanjutnya penggunaan nama Minangkabau juga digunakan untuk menyebut sebuah nagari, yaitu Nagari Minangkabau, yang terletak di kecamatan Sungayang, kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat.
    Dari tambo yang diterima secara turun temurun, menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain. Walau tambo tersebut tidak tersusun secara sistematis dan lebih kepada legenda berbanding fakta serta cendrung kepada sebuah karya sastra yang sudah menjadi milik masyarakat banyak.[4] Namun demikian kisah tambo ini sedikit banyaknya dapat dibandingkan dengan Sulalatus Salatin yang juga menceritakan bagaimana masyarakat Minangkabau mengutus wakilnya untuk meminta Sang Sapurba salah seorang keturunan Iskandar Zulkarnain tersebut untuk menjadi raja mereka.[18]
    Kerajaan Kandis, Kerajaan Tertua di Sumatera
    Salido, Nagari Lumbung Emas dan Mitos Naga Sakti Gunung Kerinci
    Ringkasan Tambo Alam Minangkabau Versi Datoek Toeah
    Tambo Alam Minangkabau : Penghapusan Sejarah dan Kekacauan Logika
    Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan (Marapi, Dharmasraya, Sriwijaya)
    • Kerajaan Pertama di Gunung Marapi
    Asal Usul Danau Maninjau, Legenda Bujang Sambilan
    Asal Usul Sawahlunto
    Nagari Pariangan dan Tujuh Suku Pertama
    Pemerintahan Raja Raja di Kesultanan Inderapura
    Benarkah Pagaruyung adalah Pewaris Langsung dari Kerajaan Malayapura
    Sekilas Tragedi Sejarah Bangsa Champa
    Kaitan Dengan Minangkabau
    • Tokoh Harimau Campa dalam Tambo Alam Minangkabau
    • Tempat asal leluhur Suku Jambak
    • Kerajaan Inderapura yang bernama sama dengan Kota Inderapura di Champa
    • Sistem Matrilineal yang diamalkan.
    Dari Awal Sampai Puncak Kejayaan
    Kerajaan Koying, antara Kerinci dan Jalur Perdagangan Selat Sunda
    Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan (Marapi, Dharmasraya, Sriwijaya)
    Tambo Sutan Nan Salapan
    Posted by baginda sinang/raja kapiceh | 27 January 2012, 12:11 pm
    Pada tahun 1050 H (1680 M) Kerajaan Pagaruyung telah mengeluarkan satu keputusan berupa Sunnah 1050 yang berisikan penempatan Raja-Raja di Rantau ( Darat dan Laut ) di mana ada terdapat masyarakat yang berasal dari ketiga Luhak di Minangkabau.
    Naskah ini disebut juga Tambo Nan Salapan dengan isi sebagai berikut:
    1) Adapun nan tingga di tanah Aceh ialah nan banamo Sultan Syariat berpangkat Rahim. Anak cucu Daulat yang dipertuan dalam Nagari Pagaruyung, asal mulonyo rajo-rajo di negeri Aceh, malimpah ka Patahan Batu, lalu ka tanah labuah kaliliang, lalu ke Deli. Adapun Deli taklukka Aceh. Itulah kebesaran Rajo Aceh nan turun tamurun, lalu sakarang kini, nan tiada marubah rubah, waris nan manjawek dek Rajo Aceh, nan di tarimo dari Niniak kito. Wallahualam.
    2) Adapun nan tingga di dalam nagari Banten, malimpah lalu ka Batawi, Sultan Nan Banamo: Marhabat Maruhum Alam, anak cucu yang dipertuan di dalam nagari Pagaruyung, tatkala asa mulonyo Raja di tanah Jawa, lalu ke Johor ka Manggali, kaliliang Banten Batawi, semuanya tanah Banten ialah kebesaran Raja Banten, beroleh khalifah dari yang dipertuan nan sati, memberi ijin mutlak serato sumpah sati, kalalamullah di dalam Koto Pagaruyung, Darussalam
    baginda sinang / raja kapiceh | January 16, 2012 at 7:45 am | Reply
    3) Adapun nan tinggal turun temurun di dalam nagari Jambi Sultan Bagindo Tuan Rabbi, anak cucu Daulat yang di pertuan dalam nagari Pagaruyung, tatkala asa yang dipertuan dalam nagari Pagaruyung, tatkala asa mulonyo jadi rajo dalam nagari Jambi, lalu melimpah ka Batang Hari sampai ka hulu Batang Sangie, tatkala asa mulonyo jadi Rajo di dalam nagari Jambi 12 Koto Sungai Babi, tatkala masa dahulunyo, itulah kabasaran dan mukjizat, Sultan Bagindo Rabbi, nan dijawek turun tamurun, beroleh derajat nan tinggi di bari Allah Subhanahuwataala, amin ya rabbal alamin.
    4) Adapun yang turun tamurun ka Palembang katurunan di tanah Jawa asal mulonyo jadi Raja ialah, nan banamo Sultan Bagindo Ibnu Rahim, anak cucu Daulat yang dipertuan di dalam nagari Pagaruyung, Tinggal di dalam Nagari Palembang, malimpah lalu ka Musi, sampai turun ka Bugis Makasar, di dalam laut kaliliang tanah Bugis, ialah darajat dan mukjizat Sultan Bagindo Ibnu Rahim, Khalifatullah Muhammad Rasulullah. Amin
    5) Adapun nan turun tamurun ka nagari Pariaman tatkala, akan badiri, belum banamo Tiku Pariaman, hanyo banamo Sungai Salak, nan tingga didalam nagari Pariaman, ialah nan banamo Sultan Maharajo Dewa, anak cucu Daulat yang dipertuan Nan Sati di dalam Koto Pagaruyung, tatkala asa mulonyo manjadi Rajo di Pariaman, malimpah lalu ka Natal sakuliliangnyo, kurnia Allah subhanahuwataala, baroleh Khalifah dari pado bapaknyo, karena mukjizat Tuanku Nan Sati, dalam Nagari Pagaruyung, Nan Khalifah datang dari dalam syurga jannatun naim. Rahman Muhammad Rasulullah.
    6) Adapun nan turun tamurun dalam nagari Indrapura, tatkala asa mulonyo jadi Raja Indrapura, nan banamo Sultan Muhammad Syah, anak cucu daulat nan dipertuan nan Sati, didalam nagari Pagaruyung, itulah yang mulo-mulo jadi Rajo di Indrapura, balahan tingga di dalam nagari Muko-Muko, Partamuan Rajo Rajo dahulunyo, balun banamo Muko Muko, sakalian hamba rakyat mangko turun ka tanah Padang, hinggo Lawik Nan Sadidiah, lalu ka pulau kaliliangnyo, kapado Rajo Indrapura Kaliling itu, itulah kabasaran Sultan Muhammad Syah Indrapura, nan oleh Khalifah di bari Allah, katurunan Daulat nan dipertuan Sati, Khalillullah di Pagaruyung.
    7) Adapun nan turun tamurun ka dalam nagari Sungai Pagu, iolah nan banamo Sultan Besar, Barambuik Putieh, Bajangguik Merah, anak cucu daulat dipertuan nan Sati, dalam koto Pagaruyung, asa mulonyo jadi Rajo dalam Alam Sungai Pagu, malimpah lalu kabandar Nan Sapuluah, di situlah Rajo nan Barampek, keliliang Alam Sungai Pagu. Semuanya itu beroleh Khalifah, dari pado Tuhan yang banamo Rahman, tatkala manjunjung mangkuto alam nan mamilih Tanah Nan Sakapa di dalam alam nangko, berwasiat Sungai Pagu yang terjadi di dalamnyo.
    Adapun nan turun tamurun ka nagari Indragiri, Sultan Kadhi Indra Sakti, anak cucu daulat nan dipertuan di dalam nagari Pagaruyung, asa mulonyo manjadi Rajo di nagari Indragiri lalu ka Kuantan sampai ka Riau, kaliling Indragiri Riau, adapun Riau takluk pado Indragiri, Riau baroleh Khalifah dari Indragiri, katurunan daulat nan Sati dari nagari Pagaruyung, itulah daulat na baroleh mukjizat, nan di bari Allah swt Alaihissalam, katurunan Adam di dalam syurga jannatun nain, amin ya rabbalalamin Tuhan Yang Maha Esa.
    Bamulo Sultan Nan Salapan Rajo ialah nan banamo Sultan Rajo Siak anak cucu nan dipertuan dalam nagari Pagaruyung jua adonyo, ialah nan Kerajaannya di nagari Siak Malimpah lalu ka Kualo Kampar.
    Tambo ini ganti baganti, salin basalin, turun tamurun kapado urang tuo kito, datang datang sakarang kini, barubahpun tiak barang sadikit syak dan mungkir akan tambo ini, dimakan kutuk daulat yang dipertuan, dimakan biso kawi dinagari, karena itulah Read the rest of this entry »
    baginda sinang / raja kapiceh | January 16, 2012 at 8:04 am | Reply
    Harimau Campa Dalam Tambo
    Harimau Campa adalah nama seorang tokoh yang disebut-sebut di dalam Tambo Alam Minangkabau. Bersama-sama Kucing Siam, Kambing Hutan dan Anjing Mualim, mereka berempat adalah para pengiring Ninik Sri Maharaja Diraja dan rombongan. Mereka semua adalah para pendekar yang di kemudian hari menjadi orang-orang pertama pendiri cikal bakal Silek Minang. Mereka juga dipercaya sebagai leluhur orang-orang di Luhak Nan Tigo.
    Posted by baginda sinang/raja kapiceh | 27 January 2012, 12:14 pm
    wilayah nusantara/antara nusa/antara bangsa,wilayah ketuanan raja sedaulat dunia, minang kabau asal usul rumpun melayu nan indak dapek diragukan lagi .sumber rujukan alam takambang jadi guru dan filosuf lomuik hanyuik .Filosofi Lumuik Hanyuik dan Sejarah Bangsa dan pengembaraan masyarakat Minangkabau
    October 24, 2009 in Hasil Budaya, Hipotesa, Interpretasi, Tarikh
    Lumuik Hanyuik adalah salah satu motif ukiran Minangkabau yang diturunkan dari motif Gandara Scrolls, sebuah warisan budaya yang telah ikut mencatat perjalanan sejarah masyarakat Minangkabau. Dalam khazanah kebudayaan Minangkabau, sebuah motif ukiran bukan hanya sebuah hasil budaya berkesenian yang tanpa makna. Ada sebuah filosofi di balik hasil karya itu, ada latar belakang sejarah yang disimpan didalamnya.
    Motif ukiran Lumuik Hanyuik
    Syair berikut ini menggambarkan latar filosofi dari motif Lumuik Hanyuik :
    Aka lapuak gagangnyo lapuak
    Hiduik nan indak mamiliah tampek
    Asa lai lambah, inyo lah tumbuah
    Dalam aia bagagang juo
    Aia hilia lumuik pun hilia
    Walau tasalek di ruang batu
    Baguba babondong-bondong
    Aia bapasang lumuik bapiuah
    Namun hiduik bapantang mati
    Baitu untuangnyo lumuik
    Indak mancari tampek diam
    Hanyo manompang jo aia hilia
    Indak mamiliah tampek tumbuah
    Asa kasampai ka muaro
    Usah cameh badan kahanyuik
    Baguru kito kalumuik
    Alam takambang jadi guru
    Lahianyo lumuik nan disabuik
    Bathinnyo Adat Minangkabau
    Dilariak di papan tapi
    Ukiran rumah nan di lua
    Gambaran adat hiasan alam
    Pusako salamonyo
    Demikianlah, sebuah motif ukiran dengan gamblang menceritakan perjalanan sejarah orang-orang yang mendirikan Kebudayaan Minangkabau. Entah darimana mereka datang, entah sudah berapa daerah yang mereka lalui, entah sudah berapa lautan yang mereka seberangi dan entah sudah berapa pegunungan yang mereka daki.
    Daerah kekuasaan Dharmasraya =
    Dalam naskah berjudul Zhufan Zhi (諸蕃志) karya Zhao Rugua tahun 1225[3] disebutkan bahwa negeri San-fo-tsi memiliki 15 daerah bawahan, yaitu Che-lan (Kamboja), Kia-lo-hi (Grahi, Ch’ai-ya atau Chaiya selatan Thailand sekarang), Tan-ma-ling (Tambralingga, selatan Thailand), Ling-ya-si-kia (Langkasuka, selatan Thailand), Ki-lan-tan (Kelantan), Ji-lo-t’ing (Cherating, pantai timur semenanjung malaya), Tong-ya-nong (Terengganu), Fo-lo-an (muara sungai Dungun, daerah Terengganu sekarang), Tsien-mai (Semawe, pantai timur semenanjung malaya), Pa-t’a (Sungai Paka, pantai timur semenanjung malaya), Pong-fong (Pahang), Lan-mu-li (Lamuri, daerah Aceh sekarang), Kien-pi (Jambi), Pa-lin-fong (Palembang), Sin-to (Sunda), dan dengan demikian, wilayah kekuasaan San-fo-tsi membentang dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Sumatera sampai Sunda.
  22. kresna kepakisan
    Jika tulisan diatas benar maka seharusnya majapahit dengan patih gajah mada menjadikan bali pulau seribu musjid bukan pulau seribu pura,,,jadi jangan terlalu memaksakan sesuatu yang malah merendahkan agama sendiri,,,,tuhan hanya satu tetapi kita menyebutnya dan menyembah dengan berbagai cara,,,,awal mulanya di majapahit hanya ada pendeta siwa dan biksu buda tetapi saat penduduk jawa banyak yang memeluk agama islam maka sebagai wujud teloransi maka raja majapahit menunjuk seorang ulama islam untuk menjadi guru agama islam resmi kerajaan,,,tidak mungkin kan agama islam memuja arca,,,lambang majapahit adalah matahari yg melambangkan dewata nawa sanga wujud dewa penjaga mata angin,,,mohon maaf jika tidak berkenan
  23. bagaimana dengan prasasti- prasasti yang banyak sekali bertebaran di nusantara ini brow…bukan cuman sekedar pembuktian lewat koin doang ..wasalam
  24. Tulisan ini menjadi klaim kesekian. sebelumnya banyak disebarkan cerita bahwa Prabu Jayabaya pemeluk Islam, lalu belakangan dimunculkan cerita Borobudur adalah bikinan Nabi Sulaiman. Tetapi seperti sebelumnya, klaim2 ini didasarkan pada analisa dan bukti yg teramat sangat lemah. Sangat ceroboh menyebut Majapahit adalah kerajaan Islam hanya mendasarkan pada temuan koin. Sebagai kerajaan besar, majapahit banyak didatangi pedagang dari berbagai kerajaan atau bangsa lain, termasuk Arab. Jadi wajar ditemukan koin ada tulisan Arabnya. tapi kalau itu dijadkan dasar utk menyebut Majapahit kerajaan Islam, sangat tidak berdasar. (Nanti kalau ada temuan guci Cina di petilasan Majapahit, jangan2 langsung disimpulkan wah… Majapahit ternyata dihuni orang Cina). Islam sudah masuk di zaman Majapahit, memang iya, sebab raja Majapahit pernah sengaja mendatangkan tokoh Islam dari Campa untuk membina rakyatnya yang memeluk Islam. . Ini wujud toleransi dari raja Majapahit. Majapahit mulai mundur setelah R Patah yang Islam memberontak terhadap ayahnya sendiri Brawijaya V. di belakang R Patah adalah para wali. R Patah nekat memberontak karena gosokan2 yang menyebut ayahnya kafir. Brawijaya V pada akhirnya memang menyatakan masuk Islam, setelah dikejar Sunan Kalijaga di Blambangan atau Banyuwangi. Brawijaya mau masuk karena melihat inti ajaran baru itu tidak jauh beda dengan sebelumnya. mencermati apa yang ada saat ini, jangan2 si penulis tulisan di ataslah yang mencoba membolak balik fakta. padahal, banyak yang menyebut, sejarah yang beredar saat ini sudah dibolak balik R Patah tidak dinilai seorang agresor. tampaknya ada yang belum puas karena pembolakbalikkan fakta sejarah, klaim2 ngawur tidak bisa membuat wong Jawa semuanya beagama Islam, maka mereka berusaha membolak balik fakta lagi……rahayu
  25. Brawijaya menyesal setelah menyatakan masuk Islam, karena ditinggal pergi Naya Genggong Sabdo Palon, SI penjaga nusantara. Naya Genggong Sabda Palon menyatakan, satu saat nanti, agama Buda Budi akan kembali menguasai tanah Jawa. pernyataan yang masuk akal, karena zaman selalu berputar, termasuk apa yang ada dan mengiringinya. Dulu HIndu, Budha, Syiwa dan Buda Budi menjadi mayoritas di tanah Jawa, sekarang tidak. tetapi peralihan akan selalu terjadi, jadi tidak perlu ditanggapi dengan amarah jika satu saat nanti terjadi………
  26. Sudah saatnya kita memperjuangkan agar Buku sejarah di sekolah saat ini di revisi, karena terlalu banyak kedustaan didalamnya. Termasuk juga buku biologi yang masih membenarkan teori darwin
  27. Gunung. Simbolisasi gunung
    berasal tradisi aslì, bukan dari
    hindu atau budha., gunung
    menyimbolkan laku, juga
    menyimbolkan perjalanan roh
    dalam kepercayaan jawa kuna,
    yg diketahui, digunakan
    bentuknya dalam berbagai
    macam tradisi kepercayaan di
    jawa.
    Seperti: punden berundak
    (tradisi kuna), tumpeng (tradisi
    yg masih berlaku hingga kini),
    gunung dalam wayang (kayon)
    dan lain-lain,
    Jadi bentuk bangunan suci
    berupa punden berundak,
    merupakan bentuk bangunan
    asli.
    Penggunaan unsur-unsur agama
    asli dalam HINDU dan BUDHA
    dapat dilihat misalnya pada pura
    besakih di bali dan borobudur di
    jawa.
    Pura Besakih: terletak di atas
    gunung dan berteras,
    Pembagian ruang pada pura-
    pura di bali jaba-jaba tengah –
    jero yg bernilai
    Nista-madya-utama, juga
    merupakan pengaruh agama
    asli, Utama selalu lebih tinggi
    letaknya, merupakan simbolisasi
    laku, yaitu selalu menuju
    keutamaan.
    Borobudur: dibangun diatas
    bukit dan berteras (diambil dari
    bentuk punden berundak).
    Lubang lubang pada stupa
    berbentuk belah ketupat (wajik)
    juga diambil tradisi nenek
    moyang, simbolisasi dari
    peleburan dosa,
    Dahulu, setelah melaksanakan
    laku penyucian diri biasanya
    diadakan selametan dengan
    ketupat (bukan dengan
    tumpeng) ketupat yg dibagikan
    kepada para tetangga
    mengandung makna permintaan
    maaf / mohon pengampunan
    atas segala kesalahan (ngaku
    lepat–>kupat), lebar lebur
    (setelah laku penyucian diri/
    peleburan dosa).
    Tradisi inilah yg diambil oleh
    islam jawa, yaitu bermaaf-
    maafan setelah/lebar ramadhan.
    Sesajen, yg merupakan ujud
    penghormatan kepada leluhur
    Merupakan tradisi asli,
    Sesajen hingga kini masih hidup
    dalam tradisi kejawen.,
    Simbol gunung, sebagai tempat
    tinggal roh untuk sementara,
    dan sajen, sebagai makanan
    persembahan bagi roh leluhur
    diwujudkan dalam tumpeng
    (tumpeng▲gunung dan lauk
    pauknya sesajen) dan hingga kini
    dalam tradisi ritual kejawen,
    orang masih menggunakan
    tumpeng▲.
    Dupa, yg merupakan simbol dari
    penyampayan doa, berasal dari
    leluhur, Dupa diperkirakan
    sudah digunakan sebelum
    HINDU, BUDHA, masuk kejawa,
    sebab bahan-bahan baku dupa
    (serbuk kayu cendana dan getah
    pohon damar) berasal dari
    nusantara. Bahan-bahan
    tersebut kemudian dikenal oleh
    bangsa-bangsa lain setelah
    dibawa keasia dan timur tengah
    oleh para pedagang.
    Wayang, yg menjadi bagian dari
    ritual kejawen telah dikenal jau
    sebelum islam masuk ke
    indonesia.
    Buktinya, pertunjukan wayang
    sudah tertulis dalam prasasti
    Dyah Balitung th899m (tahun
    segitukan sunan kali jaga belum
    lahir?)
    Lakon wayang, selalu diambil
    ceritanya dari kitab
    MAHABARATA yg merupakan
    kitab suci agama hindu, maupun
    Ramayana, yg merupakan epos
    india,(memang tua mana, kitab
    Mahabarata dan Ramayana
    dengan sunan kali jaga?)
    Semar yg merupakan simbol
    tuhan dalam tradisi kejawen,
    berasal dari jawa/indonesia asli,
    karna dalam kitab Hindu
    maupun budha tidak ditemukan
    tokoh semar. Kaum islam
    sekarang ini banyak mengaku-
    ngaku bahwa sunan kalijaga-lah
    yg menciptakan tokoh semar.
    Kata mereka semar dari kata
    arab ”ismar” Wah sama kasusnya
    dengangan jamus kalimasada, yg
    di plesetkan menjadi kalimat
    sahadat.
    Memangnya berapa ratus taun
    sih umur sunan kali jaga?
    Bukankah tokoh semar sudah
    tertulis dalam kitab-kitab kuno
    sebelum masuknya islam ke
    jawa. Misalnya dalam
    GatotkacaÇraya yg di tulis oleh
    Mpu Panuluh thn 1188, juga
    pada candi-candi kafir, seperti
    candi jago, candi panataran, dan
    candi sukuh?
    Hal-hal tersebut diatas adalah
    unsur – unsur agama kejawen yg
    ada sebelum islam masuk ke
    jawa, bahkan sebelum Hindu –
    budha masuk ke jawa. Dari poin-
    poin diatas, selain menolak
    pendapat SWATANTRE
    Bahwa kejawen berasal dari
    islam/wali9, saya juga menolak
    pendapat Gus Dur dan lain- lain
    orang yg menyatakan pendapat
    senada. Pendapat saya, kejawen
    adalah agama leluhur, yg
    nasibnya kian mengenaskan,
    masuknya agama islam
    menyebabkan pendangkalan
    ajaran kejawen yg amat sangat
    aku cintai.
  28. PERADABAN.
    Peradaban pada jaman
    kehidupan nenek moyang kita
    majapahit,
    Peradaban terkenal ramah
    tamah dan harmonis yang maju
    tinggi nilai-nilai budi pekerti
    manusiawinya kalau di
    bandingkan bangsa-bangsa lain,
    Karna pada jaman itu pun
    bangsa kita sudah memeluk
    kepercayaan menurut sukunya
    masing-masing di antaranya
    anuntan ageman ajaran kejawen,
    sunda wiwitan, dllnya menurut
    kepercayaan ajaran sukunya
    masing-masing termasuk budha
    dan hindu.
    Walaupun bangsakita/majapahit
    banyak suku dan kepercayaan,
    namun mereka bersatu tidak
    mempengaruhi satu dengan
    yang lainya,
    Mereka hidup beragama saling
    menghormati dan tidak
    menyulitkan jalan tata
    kepemerintahan, jiwa gotong
    royongnya kuat dan terpelihara
    baik, sehingga kelihatan sekali
    keluhuran budi pekertinya
    bangsa kita pada jaman nenek
    moyang majapahit.
    KESENIAN DAN BUDAYA.
    Coba anda berfikir sejenak pada
    abad-abad kehidupan negara
    nenek moyang kita pada jaman
    kesatuan kerajaan MAJAPAHIT
    sudah menemukan logam dan
    bisa membuat pusaka-pusaka,
    keris, pedang, tombak dan
    sebagainya,
    Begitu pula masalah instrumen
    alat gamelan-gamelan, bunyi-
    bunyian, akhirnya jadi arti
    gamelan kesenian,
    Betapa bangganya negara pada
    jaman itu sudah bisa
    membuktikan suatu kesenian
    yang sangat tinggi mutunya.
    Negara luar belum sampai
    kesana penemuannya.
    Kita pelajari bentuk instrumen
    atau bentuk gamelannya, karna
    bentuk gamelan nenek moyang
    kita menunjukan klasik,
    Wayang dengan di iringi gamelan
    berarti kesenian tersebut sudah
    berbentuk kesenian agung/
    kesenian besar.
    ”Apakah bentuk kesenian itu,
    nenek moyang kita meniru-niru
    dari negara luar,???
    ”TIDAK. Sekali lagi ”TIDAK.
    Kesenian ini timbul dan
    diciptakan oleh nenek moyang
    bangsa kita sendiri.
    Betapa agungnya betapa mulya
    nya bangsa kita di jaman itu.
    Anda harus tau setiap bangsa
    yang baik, maju, dan luhur, kuat.
    Pada jaman itu belum ada
    bentuk kesenian dari luar.
    Umpama sipat alat tiup, gesek/
    biola yang menggunakan senar
    kawat/gitar dan lain-lainnya.
    Alat tiup umpama trompet, atau
    trombon, harmonika dan lain-
    lainnya alat instrumen ini dari
    luar (eropa).
    Jadi instrumen kita adalah yang
    berbentuk logam, kulit, kayu,
    bambu, yang di pukul, suling
    sudah ada dari jaman dahulu
    kala.
    Nah masih banyak lagi bentuk-
    bentuk kesenian kita terutama di
    daerah-daerah di jaman
    kehidupan negara kesatuan
    majapahit.
    SENI PAHAT.
    Dijaman itu pula nenek moyang
    kita sudah menemukan dan
    mengerjakan seni warna, candi
    prambanan, juga candi
    borobudur.
    Kalau kita pelajari seni pahat di
    abad itu kita pun sudah maju
    kalau kalau di bandingkan
    dengan negara lain.
    ”kita tinggalkan masalah seni
    budaya bangsa kita di jaman
    kehidupan nenek moyang kita,
    mari kita selusuri kehidupan
    lainnya.
    MATA PENCAHARIAN.
    Mata pencaharian pada musim
    hujan karenanya kehidupan
    nenek moyang kita ber tani
    sesuai dengan negara garis
    tanahnya sangat subur dan sipat
    bangsa kita keras dalam bekerja/
    bekerja keras.
    Padi sebagai sahabat utama, di
    samping padi juga jagung, ubi-
    ubian, sayuran, dan lain-lainya.
    BAHARI/SAMUDRA.
    Sesuai takdir TUHAN YANG
    MAHA ESA, bumi majapahit
    terpisah-pisah/berkepulauan.
    Maka nenek moyang kita banyak
    yang jadi nelayan, pelaut.
    Sebagai telekomunikasi/
    hubungan impormasi negara,
    hubungan impormasi negara
    hubungan ekonomi dan lain-
    lainnya menggunakan perahu
    atau kapal layar antar
    kepulauan.
    Nenek moyang kita juga
    sebagian nelayan sehingga nenek
    moyang kita berlayar sampai ke
    mandagaskar.
    PERTAHANAN KEAMANAN
    NEGARA NENEK MOYANG KITA.
    Pertahanan keamanan negara
    nenek moyang kita sudah
    termasuk negara yang paling
    kuat sentosa, sesuai dengan
    negara kita yg subur makmur.
    Banyak negara-negara lain ingin
    menguasai/menjajah. Karna
    benteng pertahanan negara kita
    di jaman itu sudah tersusun kuat
    maju, maka bangsa-bangsa lain
    gagal selalu mengadakan
    penyerangan,
    Umpama bangsa cina, tarta, dan
    yang lainnya.
    Pertahanan negara kita sudah
    terwujud pertahanan NASIONAL,
    Contoh pertahanan darat,
    udara, dan laut.
    Pengawasan darat, di kepalai
    oleh seorang pejabat dengan
    gelar GAJAH MADYA/GAJAH
    MADA.
    Pengawasan udara atau
    dirgantara, pengawasan udara di
    kepalai seorang pejabat dengan
    gelar GAJAH BANGAU,
    Pengawasan samudra/laut.
    Pengawasan samudra dikepalai
    oleh seorang pejabat dengan
    gelar GAJAH DUYUNG.
    ( HIMBAUAN )
    Gajah artinya tumpakan
    maharaja,
    Gajah binatang yang besar, kuat,
    tajam perasaannya, maka gajah
    di jadikan lambang.(kalau di
    jaman sekarang kita ini sama
    dengan jabatan/pangkat jendral)
    Jadi istilah GAJAH MADA, GAJAH
    BANGAU. GAJAH DUYUNG, itu
    bukan nama orangnya
    melainkan nama pangkat atau
    titel.
    ”nah coba anda renungkan dan
    fikir dalam-dalam,
    Pada jaman itu negara kesatuan
    majapahit nenek moyang kita
    sudah maju dan kuat bernegara
    betapa bangganya bukan,??
    Suatu negara yang kuat
    pertahanannya sama sajah
    negara sentosa bagai kan rumah
    gedung berpagar halaman
    dengan beton.
    Berapa abad usia dan sejak
    kapan nenek moyang kita
    menemukan rumus-rumus
    perhitumgan itu??
    Apakah ditemukan oleh bangsa
    kita/nenek moyang kita. Apakah
    ditemukan oleh bangsa asing/
    bangsa lain??
    ”kemudian kita bertanya pada
    diri kita sendiri,
    Pada sejak kapan kita bernegara
    dan berbangsa!!
    !!apakah kita bernegara dan
    berbangsa itu sejak 17 agustus
    1945 ataukah sebelumnya.
  29. ”’Naah,”’ sebelum kita sama-
    sama menyelusuri bangsa dan
    negara kita, terlebih dahulu kita
    akan membincangkan
    Masalah kebudayaan nenek
    moyang kita setelah kita gali seni
    budaya peninggalan nenek
    moyang kita, maka jelas memiliki
    khas tersendiri, nama-nama hari
    sebutan angka-angka, hurup
    baca tulis, pranata mangsa, dsb,
    Coba anda pelajari dan
    perhatikan baik-baik, nama-
    nama hari pada jaman
    kehidupan nenek moyang kita
    majapahit.
    Ini nama-nama hari pada jaman
    nenek kita majapahit.↓
    DITE. SOMA. ANGGARA. BUDHA.
    RESPATI. SUKRA. TUMPAK.
    Dan ini nama-nama tahun pada
    jaman kehidupan nenek moyang
    kita majapahit.↓
    EKA. DWI. TRI. CATUR. PANCA.
    SAD. SAPTA, WINDU.
    Mengapa oleh kita-kitaan tidak
    dipake, atau tidak tahu karna
    sudah 500 tahun lebih,
    tenggelam, tidak di pergunakan,
    (TERLARANG) oleh para dewan
    wali sunan??
    (HIMBAUWAN)
    Setelah hancurnya negara
    kesatuan majapahit hancur,
    dewan wali dari demak hijrah ke
    cirebon/garage.
    Sejarah berubah negara kita
    hancur,
    Terbentuklah kerajaan
    kesultanan.
    Nah disitulah menyusun
    pemerintahan kesultanan
    Cirebon Garage.
    Muli dari jaman itulah para wali,
    merombaknya segala sesuatu
    peninggalan dari nenek moyang
    kita termasuk nama-nama hari
    tahun, dan banyak sejarah-
    sejarah di kaburkan di sipang
    siyurkan disamarkan dipalsukan,
    agar supaya kelak anak cucunya
    membenci pada nenek
    moyangnya, membenci pada
    darah dagingnya dan anda pun
    tidak sadar turut ikut
    membencinya bukan????.
    Dijaman itulah bangsa kita tidak
    ada yg di dudukan pimpinan,
    walaupun ada selalu di awas-
    awasi juga terbatas kekuasaanya,
    Apabila ada yang menyimpang
    dari kemauan sultan, sunan,
    wali, maka dianggap oposisi,
    pemberontak pasti di tindak.
    Contoh:
    Seh lemah abang, artinya seh,
    adalah jabatan, lemah, adalah
    pribumi dan abang/merah
    adalah pemberotak.
    ”secara akal logika, manusia mati
    tidak mungkin menjelma jadi
    anjing, itu adalah pitnah belaka
    bukan??
    Demi kian dijaman itulah sodara-
    sodara pembaca yg budiman..,
    ”Sekarang kita memasuki sejarah
    negara kita dijaman nenek
    moyang kita yaitu, negara
    kesatuan kerajaan majapahit,
    negara keagungan majapahit yg
    subur makmur lohjinawi.
    Kerajaan majapahit dikepalai
    oleh seorang pejabat tertinggi
    dengan gelar BRAWIJAYA atau
    MAHARAJA, kalau dijaman
    sekarang jabatan PRESIDEN.
    Negara kesatuan majapahit
    membawahi memimpin kerajaan
    kecil-kecilan di seluruh
    nusantara, kerajaan kecil di
    kepalai oleh seorang raja/prabu
    kalau sekarang ini GUBERNUR.
    Kerajaan kecil sama dengan
    PROPINSI.
    Sebagai contoh kerajaan dijawa
    barat kerajaan pajajaran
    dikepalai seorang PRABU dengan
    gelar PRABU SILIWANGI. dan
    banyak lagi kerajaan kecil-kecil
    lainnya di seluruh NUSANTARA.
    Pandji negara kita dijaman nenek
    moyang kita majapahit ber
    bendera DWI WARNA/merah
    putih, sesuai dengan kehidupan
    bangsa kita hidup di dua musim,
    panas, dan penghujan,(air dan
    api). Juga bisa diartikan ibu dan
    bapak, juga bisa diartikan berani
    dan suci, itulah arti dari merah
    putuh di jaman itulah negara kita
    keemas emasan, gilang gemilang
    di segani dunia.
  30. REVOLUSI/PERANG
    KEBUDAYAAN.
    Mari kita pelajari dan kita pikir
    secar tenang dan berakal.
    Masuknya agama islam yg di
    bawa oleh seh-seh dan para
    wali-wali.
    Majapahit dikup oleh dewan
    demak, serangan di pimpin oleh
    Raden Patah adalah putra
    BRAWIJAYA dari istri selir cina.
    Raden patah sudah terpengaruh
    oleh para wali dan para seh
    sewaktu sedang menyantren di
    Demak.
    Sebagai senat syarip hidayat.
    Raden patah di janjikan oleh
    dewan Demak, apabila bisa
    menggulingkan atau
    menghancurkan majapahit
    kedudukan ayahnya BRAWIJAYA,
    akan di gantikan oleh Raden
    patah, demikian konsepsi/
    perjanjian dewan demak pada
    tahun 1401.
    MAJAPAHIT HANCUR.
    Demikian kiranya takdir illahi,
    suratan tuhan yang maha
    kuwasa,
    Kiranya banyak pejabat-pejabat
    penting majapahit lari keluar
    negri orang lain, juga ada yg
    bertahan kegunung-gunung,
    kehutan-hutan bergeliara demi
    citra negara dan bangsa.
    Namun kiranya tuhan
    mengalihkan kejayaan dari
    negara kesatuan majapahit, ke
    prasejarah islam terbentuklah
    negara kesultanan, dewan
    demak.
    Dewan demak hijrah
    keperbatasan jawa tengah dan
    jawa barat.
    Raden patah ditinggalkan di
    demak. Haya di beri jabatan
    sunan demak, kalau sekarang ini
    menjabat(GUBERNUR)
    Sedangkan janjinya dewan-
    dewan demak/wali,
    Raden patah bila dapat
    menghancurkan ayahnya
    majapahit akan diangkat menjadi
    sultan senusantara, kalau
    sekarang PRESIDEN.
    Pada tahun 1461 masehi, dewan
    wali membentuk negara
    kesultanan dan menyusun
    pejabat-pejabat pemerintahan di
    cirebon atau garage.
    Sebagai sultanya:@syarip hidayat.
    sebagah perdana
    mentrinya:@sunan kali syarip
    durahman orang gujarad,
    Kita lontarkan keadaan
    pemerintahan majapahit
    ibukotanya kebanyakan di
    sebelah selatan sebagah contoh:
    kerajaan padjadjaran
    beribukotakan dibogor
    membawahi daerah/KABUPATEN
    atau dalem sumedang, dalem
    surabata karawang, dalem jaya
    karta, dalem banten, dalem
    garut, dalem tasik dan lain-
    lainya..
    Untuk penyebaran sebelah
    selatan daerah padjadjaran para
    wali menugaskan, seh abdul
    kodir jaelani.
    Pada jaman kejayaan kesultanan
    cirebon/garage, seh abdul kodir
    jaelani di tinggalkan di daerah
    BANJAR PATROMAN/tasik
    malaya (pamijahan) jawa barat.
    Tidak di dudukan sebagai
    pimpinan negara kesultanan
    cirebon, kiranya seh abdul kodir
    jaelani tidak banyak menaruh
    menaruh jasa pada dewan wali/
    dewan demak.
    Ia hanya memantapkan ajaran
    islam sajah tidak mencampuri
    urusan negara(NON POLITIK).
  31. Seh abdul kodir jaelani di
    tinggalkan oleh dewan wali
    cirebon/garage, Termasuk Raden
    walang sungsan(ki kuwu
    sangkan).
    Jaman pemerintahan sunan
    cirebon garage pejabat-pejabat
    kebanyakan bangsa arabia.
    ”kita perlu renungkan.
    Sultan sama dengan raja atau
    presiden.
    Sunan sama dengan mentri.
    Wali sama dengan D.P.R.(Dewan,
    Perwakilan, Rakyat)
    Pinangeran sama dengan kepala
    kantor/kepala Departemen.
    Dijaman itulah banyak
    peraturan-peraturan nama-
    nama hari, tahun dan lain-
    lainnya dirubah dirombak di
    ganti, dan kepada yang tidak
    patuh akan di tindak oleh para
    wali, di jaman cirebon garage,
    itupun masih banyak kaum
    griliawan, oposisi yg mengadakan
    perlawanan,
    Namun sejarah belum
    memenangkan.
    Para wali dan para sunan
    menamakan para griliawan itu
    penawungan dedemit, setan,
    Bagai mana penganut kerajaan
    majapahit(Gabungan kerajaan
    kecil-kecilan)
    CONTOH: kerajaan di jawa barat
    padjadjaran musnah, banyank
    pejabat penting yang menghilang
    bergeliara di gunung-gunung, di
    hutan hutan, mereka
    mempertahankan citra bangsa,
    citra negaranya demi kehidupan
    kita-kitaan kelak di kemudian
    hari.
    Walau pun sejarah menentukan
    bahwa nenek moyang kita harus
    kalah,
    Demi kian suratan tuhan, tetapi
    jiwanya menyala-nyala dilbuk
    hati bangsanya. Mereka yang
    bergeliara digunung-gunung dan
    di hutan-hutan, oleh penganut
    wali sunan disebut/dikatakan
    atau di cap penawungan/setan,
    sebagai contoh: dalem galuh
    anom ciamis tasikmalaya., Dalem
    dermayu pulo mas. Dalem
    banten bogor pucuk umun,
    Semuah di cap bangsa
    penawungan. Bahkan kita juga
    turut membencinya bukan???!!
    ”mengapa?? ”yah karna kita
    tidak tahu sejarah bangsa kita
    yang sebenarnya/aslinya, para
    wali sunan-sunan melarang
    bangsa kita pada waktu itu
    untuk mengedarkan sejarah
    aslinya negara bangsa kìta
    sendiri.
    Kemudian di buat sejarah yg
    samar bahkan bertolak belakan
    dengan sejarah yang asli bangsa
    kita,
    Para dewan wali dan sunan-
    sunan hanya mementingkan
    kebenaran nya keagunganya
    sediri sajah atau dengan kata
    hanya untuk memenangkan
    dirinya sediri, kekuasaan para
    wali dan para sunan maka
    pantaslah anda membencinya
    pada darah dagingnya sendiri, di
    karnakan kehilangan patokan sil-
    silah bangsa dan negara akibat
    pembelokan pakta seperti
    sejarah di atas, Garage
    menyusun pemerintahan-
    pemerintahan dengan sunan wali
    seperti yg di gambarkan diatas,
    Pemerintahan garage/cirebon
    selama 150 tahun, pada saat
    itulah kolonial belanda yang
    pada mulanya berbentuk dagang
    bernama VOC hadir tanpa
    halangan bagaikan pintu negara
    kita sudah ada yang membuka,
    belanda dan inggris memberikan
    kedudukan kepada warga
    garage dijamin dan di gajih
    penuh di anak emaskan oleh
    belanda,.
    LAMBAT LAUN PUDARLAH
    KERAJAAN KESULTANAN
    CIREBON/GARAGE tinggal
    belanda bertahta berkuasa di
    bumi persada INDONESIA.
    Bergulirnya waktu, begitu pula
    berputarnya tahun berubah,
    Tuhan menentukan jalannya
    kehidupan bangsa kita, negara
    pada waktu itu jaman penjajahan
    belanda.
    Banyak pahlawan-pahlawan kita
    mengadakan perlawanan/
    pemberontakan, namun waktu
    belum menentukan mereka
    menang, mereka hanya menjadi
    korban bangsa dan negara
    seperti, pangeran diponogoro,
    teuku umar dan lain-lainya.
    Bagai manah dengan kesultanan
    YOGYAKARTA dan SURAKARTA.
    inilah kesultanan yg membela
    atau memihak kepada nenek
    moyang yangberjiwakan
    majapahit. Kesultanan
    yogyakartadan solo/surakarta
    lah sebagai bandingan tandingan
    dari cirebon garage.
    Kesultanan yogyakarta dan
    surakarta/solo, adalah yg semula
    di sebut mataram.,,
    ( ULASAN )
    Tatkala hancurnya kerajaan
    majapahit, banyak pejabat-
    pejabat penting yang lari keluar
    negri menuju negri orang lain
    dengan menaiki perahu layar,
    ada yang berlayar ke pilipina,
    ada juga yang terdampar di
    kepulauan jepang/NIPON.
    Ketika mereka terdampar
    kemudian mendarat di waktu
    pajar menyingsing mereka turun
    sambil mengucapkan ”’HOONG”
    nip artinya pulau jadi menurut
    dongeng cerita, pulau tersebut
    nantinya dikemudian hari di
    sebut NIPON.
    ”Mengapa mereka menyebut
    HOONG?? Pada jaman itu nenek
    moyang kita menganut agama
    BUDHA, maka mereka sambil
    menginjakan kakinya kedarat
    mengucapkan HONG.,
    Bumi berputar, waktu berubah
    bulan ke bulan berganti serta
    tahun menunjukan makin
    bertambahnya jumlah angkanya.,
    Tuhan mengalihkan kejayaan
    sesuatu bangsa dan negara.
    PECAHLAH PERANG DUNIA KE 2.
    Ramailah asia timur raya sampai
    dunia bergoncang tahun 1942
    masehi.
    Jepang/nipon mendarat di desa
    eretan kulon ( sumur sereh )
    kecamatan kandang harus
    kabupaten indramayu dengan
    kapal laut.
    Kalijati kabupaten subang, pos
    penerbangan diduduki jepang/
    nipon, Belanda kocar kacir
    melawan pasukan jepang.
    Belanda melarikan diri juga
    banyak yang di internir/di tahan
    oleh pasukan jepang,
    Dari tahun itulah sodara tua kita
    NIPON, INDONESIA sama-sama
    kembali untuk membebaskan
    belenggu penjajah di bumi
    persada tercinta, walaupun
    secara lahir indonesia di jajah
    oleh jepang, namun bangsa kita
    banyak memetik ilmu perang,
    serta diajari menjadi bangsa yang
    berani.
    ”COBA KITA HAYATI SEJENAK.
    Mengapa jepang mendarat di
    indonesia itu di wilayah
    kabupaten indramayu??.
    Semuanya berkaitan dengan
    sejarah semula( jaman nenek
    moyang )
    Sumur sere, sebenarnya, seumur
    sare, artinya semumur negara
    kita tidur.
    Pada tahun 1942 daratan sumur
    sere berjarak 8 km/kilo meter
    dari jalan raya/pantura.
    Tuhan kiranya mengabulkan
    rintihan tangisan bangsa terjajah
    di atas bumi persada menantikan
    hak berbangsa dan bernegara,
    MERDEKA. MERDEKA,
    MERDEKA,
    Jepang hanya sekedar loncatan
    belaka selama semumur jagung
    3tahun 6 bulan,
  32. Pada tanggal 17 agustus 1945,
    hari jum’at ( HARI SUKRA
    KELIWON )
    INDONESIA MERDEKA.
    ”Nah sodara pembaca yang
    budiman demikian Cuplikan
    sejarah negara kita, walau pun
    ini garis besarnya sajah semoga
    anda lebih mengerti bahwa kita
    ini bernegara dan berbangsa
    walau pun terpisah-pisah namun
    satu negara kesatuan indonesia
    berbahasa indonesia berpandji
    dwi warna ( merah putih )
    negara berdasarkan PANCASILA,
    berarti kembali semuanya itu
    negara kita MAJAPAHIT.
    Mari kita bergotong royong
    membangun jiwa dan raga kita,
    membangun desa kita,
    membangun daerah kita,
    membangun negara kita,
    Segala peraturan dan per
    undang-undangan, mari kita
    tegak kan serta mulyakan,
    semoga bapak-bapak pejabat
    negara kita dilindungi dan di
    tunjukan jalan yang terang oleh
    TUHAN YANG MAHA ESA.
    Semoga negara kita kuat
    sentosa, sesuai dengan
    PANCASILA.
    Jadilah manusia ber agama
    untuk kehidupan pribadi dengan
    TUHAN.
    Janganlah agama itu di barengi
    POLITIK
    Dan ingat POLITIK SELALU
    BERBUAH DENGAN MEMBUNUH
    DAN DI BUNUH.
    Politik sekarang kawan besok jadi
    lawan.
    Dan jangan gugup menghayati
    masalah sejarah ini, perlu
    ketenangan serta perlu
    pemikiran yang penuh dan luas.
    Nah mari kita pelajari kelanjutan
    sejarah negara kita majapahit/
    indonesia.
    Agama islam masuk ke bumi
    majapahit/indonesia.
    Islam di kembangkan disebarkan
    di negara kita pada jaman itu
    ada dua jalur.
    Jalur ke .(1) yang di kembangkan
    oleh para seh-seh, sunan-sunan
    dan para wali, suatu mengadung
    POLITIK( PEMECAH BELAH
    BANGSA MEREBUT KEKUASAAN
    PEMERINTAHAN DAN
    SEBAGAINYA ).
    Dan
    Jalur ke (2) yang di kembangkan
    oleh ki kuwu sangkan/Raden
    walang sungsang, putra
    padjadjaran, khusus mengenai
    agama tidak mencampuri urusan
    negara( NON POLITIK ).
    Manusia wajib beragama, agama
    merupakan selimut di dunia dan
    di akherat/alam kelanggengan
    kelak.
    JADILAH ANDA MANUSIA
    BERAGAMA ISLAM YG BAIK.
    Berapa lamakah negara kita di
    jajah/di kuasai bangsa asing??.
    Menurut Ramalan sabdapalon,
    Kita di jajah selama 500 tahun
    lebih bangsa dan negara kita di
    jajah oleh bangsa-bangsa asing
    bukan??.
    Setelah negara majapahit di
    serang oleh Raden patah. CS .
    Brawijaya.
    Sabdapalon bersabda
    ”yaah’ sekarang aku kalah tetapi
    500 tahun mendatang aku akan
    kembali..
    Nah demikianlah sabdapalon
    Coba kita hitung.
    1. NEGARA KITA DIKUASAI OLEH
    PARA WALI DAN PARA SUNAN
    DIJAMAN CIREBON SELAMA 150
    TAHUN.
    2. NEGARA KITA DI KUASAI
    BELANDA SELAMA 350 TAHUN.
    3. NEGARA KITA DI KUASAI
    JEPANG/NIPON 3,5 TAHUN.
    Jadi negara kita di jajah selama
    503 TAHUN 6 BULAN.
    Pejabat-pejabat prasejarah
    cirebon/garage kebanyakan
    bangsa-bangsa arab
    Contoh: sunan kali( syarif
    durahman ) bangsa gujarad/
    arab, semua wali-wali dan
    sunan-sunan adalah bangsa
    gujarad/arab.
    Sedangkan sultan syarip hydayat
    adalah keturunan ibu dari
    indonesia dan bapak dari arabia.
    Sedangkan Raden walang
    sungsang ( ki kuwu sangkan )
    dalam pemerintahan cirebon
    garage tidak di beri jabatan apa-
    apa karena orang bangsa kita/
    bangsa pribumi.
    Beliau di dengan tekun
    mengembangkan agama islam di
    bantu oleh murid-muridnya..
    SEKIAN Cuplikan sejarah
    hancurnya MAJAPAHIT.
    Semoga anda lebih mengerti
    bahwa kita bernegara dan
    berbangsa dari jaman nenek
    moyang kita MAJAPAHIT.
    Salam NKRI JAYA LAH
    NUSANTARAKU
    MERDEKA
  33. Jamane jaman edan ora edan ora keduman bejo bejane sing eling lan waspada.
  34. dulu belum ada pulau pulau, sehingga ketika terjadi pencairan es dikutub kemudian menggenangi dataran rendah hingga yang kelihatan hanyalah puncak puncak gunug, kemudian pada rentang waktu tertentu terjadi penurunan permukaan air laut, sehingga terbentuklah pulau pulau seperti sekarang ini.mengenai komentar tentang jawa sebenarnya dari kata jawi yang artinya peradapan. maka jangan heran kalo ada kemiripan bahasa [ sansekrit] atau tulisan antara jawa dengan thayland, sampai india. bahkan yang disebut kerajaan mataram kuno pun itu bukan dinasti sanjaya atau rakai pikatan yang kemudian mewariskan borobudur, itu adalah mataram ii. yang dimaksud dengan mataram kuno adalah dari kata metarem yang berkedudukan di rembang darai kata metarembang. ketika itupun pulau jawa belum terbentuk, masih belum terjadi penurunan permukaan air laut, masih berupa pulau pulau kecil puncak puncak gunung yang kemudian disebut sunda kecil dan beberapa yang besar disebut sunda besar. secara keseluruhan disebut nuswantoro atau nusantara. jadi dari apa yang saya tulis ini untuk sementara saya berpendapat bahwa atlantis itu masuk akal kalau memang adanya di wilayah indonesia sekarang ini. soal kebenarannya kita tunggu…………….sekalipun tidak akan ada dampak positif bagi negara kita, bahkan bisa jadi sumbeer mala petaka karena indonesia akan jadi ajang perburuan harta karun. minimal negeri kita ini akan diacak acak oleh bangsa asing dengan dalih penelitian tapi yang terjadi adalah pencurian dan perusakan alam. yang ada malah terjadi bencana atlantis ii………………… semoga tidak.
  35. Kerajaan tertua di Pulau Jawa berdasarkan bukti arkeologis adalah kerajaan Salakanegara dibangun abad ke-2 Masehi yang terletak di Pantai Teluk Lada, Pandeglang Banten. Diduga kuat mereka berimigrasi dari Sumatra. Sedangkan Kerajaan tertua di Sumatra adalah kerajaan Melayu Jambi (Chu-po), yaitu Koying (abad 2 M), Tupo (abad ke 3 M), dan Kuntala/Kantoli (abad ke 5 M). Menurut cerita/tombo adat Lubuk Jambi yang diwarisi dari leluhur mengatakan bahwa disinilah lubuk (asal) orang Jambi, oleh karena itu daerah ini bernama Lubuk Jambi. Dalam tombo juga disebutkan di daerah ini terdapat sebuah istana kerajaan Kandis yang sudah lama hilang. Istana itu dinamakan istana Dhamna, berada di puncak bukit yang dikelilingi oleh sungai yang jernih. Penelusuran peninggalan kerajaan ini telah dilakukan selama 7 bulan (September 2008-April 2009), dan telah menemukan lokasi, artefak, dan puing-puing yang diduga kuat sebagai peninggalan Kandis dengan ciri-ciri lokasi mirip dengan sketsa Plato (347 SM) tentang Atlantis. Namun penemuan ini perlu dilakukan penelitian arkeologis lebih lanjut. Read the rest of this entry »
  36. ibu bahasa judulnya ,= tiada bunyi tiada huruf ,yang jelasnya terjadi mengapa ia terjadi , sebab ia di jadikan , ya siapa yang menjadikan , yang menjadikan , yaitu yang terbesar sekali daripada seluruh alam ini , itulah allah subhanahuataala ,tuhan yang esa / tuhan yang satu , jadi cara mana mau melihat tuhan yang begitu besar , ya lihat saja pada diri sendiri serta kenalilah dahulu diri sendiri , kalau tidak kenal diri sendiri , kemungkinan mengenal allah , agak mustahil sama sekali
  37. ya buktinya alam takambang jadikan guru ,dari perkataan, pagaruyung dan batusangkar ,itu sendiri ,yakni dari empat patah ,perkataan pagar dan ruyung batu dan sangkar ,serta minang kabau ,ya perkataan ,pagar, sama dengan lambang kekuatan pada masa itu ,ya itu teras pokok kelapa,atau ruyung ,yang di gunakan sebagai pagar,suatu lambang kekuatan dari sumber alam yang banyak pada masa itu ,yang digunakan ,yang tidak ada dibagian dunia sebelah lain ,serta ,batu sangkar ,karangan batu ,yaitu bangunan batu /kubu yang di buat dari pada batu,itulah namanya batu sangkar ,serta sangkar batu inilah /bangunan yang diperbuat dari pada batu inilah ,seterusnya yang menebar keseluruh penjuru alam ,sebabnya ,itulah bahan bangunan /atau sumber kekuatan yang ada di tempat itu ,jadi asal usul sumber pengetahuan ini ,berasal dari tanah pusako ,pagaruyung batusangkar,jadi raja dan kerajaan pagaruyung ini sebagai penaung raja raja dan kerajaan yang,bertebaran ,di seluruh nusantara ini /antara nusa / antara bangsa /timur dan barat di seluruh dunia ,jadi raja dan kerajaan yang di akui pada asalnya ,ialah raja sedaulat dunia yaitu, iskandar zulkarnein / cyrus the great ,yang di perkirakan masa kedatangannya ,selepas air banjir besar di zaman nabi nuh alaihissalam,jadi nabi nuh ini merupakan nabi yang kedua selepas nabi adam alaihissalam,jadi semasa iskandar zulkanein ini, di utus allah taala untuk menjadi raja alam sedaulat dunia ,yang bersama dengannya ialah nabi khidir alaihissalam,dalam setiap kerja dan urusanya,berkenaan nabi khidir ini allah subhanahuataala ,memanggilnya dengan panggilan hamba allah yang ber ilmu dari kalangan pendududk langit dan bumi,dalilnya ,semasa allah subhanahuataala menyampaikan seluruh ilmu pengetahuan kepada nabi muhammad s.a.w.maka nabi khidir ini berdiri ber hampiran dengan nabi muhammad. s. a. w. dan nabi muhammad .s.a.w.merupakan ciptaan pertama allah taala,sebelum segala sesuatu yang lainya allah taala,ciptakan,dalilnya ,tidak aku ciptakan seluruh alam ini dan isinya ya muhammad ,melainkan karena engkau ya muhammad ,itulah yang di sebutkan nabi muhammad itu kekasih allah ,iskandar zulkarnein ,inilah asasnya raja dan kerajaan pagaruyung batu sangkar ,yang bertebaran di seluruh penjuru alam ini di mulakan dari wilayah nusantara / antara nusa / antara bangsa /timur dan barat serta di seluruh dunia ,sebelum bernama minang kabau .sebelum ber agama islam. walau pada asalnya ber agama islam dari nabi adam dari dalam surga lagi,sekarang sudah bernama minang kabau .sekarang sudah ber agama islam,jadi raja dan kerajaan yang ada di seluruh alam ini dari keluarga yang sama ,yang penting ber agama islam dan bersaudara ,seperti adik beradik,bagaikan air di cincang tidak akan putus.bapucuak sabana bulek ba urek sabana tunggang,bulat air kerana pembetung bulat kato karena mufakat ,kalau bulat boleh di golongkan,kalau picak/nipis/tipis boleh di layangkan,ber buat baik ber pada pada,ber buat jahat jangan sekali,sekilas ikan di air jelas jantan / betinanya,jika sedikit sama di cicah,jika banyak sama di lapah,ringan sama di jinjing ,berat sama di pikul,harimau mati meninggalkan belang,manusia mati meningalkan nama,bukit sama di daki ,lurah /jurang sama di turuni,yang kurik itu kendi yang merah itu saga,yang baik itu budi,yang indah itu bahasa,jadi nama minang kabau ,di perolehi selepas peristiwa adu kerbau ,yang di menangi ketuanan raja pagaruyung ,dan nama, pagaruyung batu sangkar ,di dapati dari pada empat patah perkataan ,di atas ,1 pagar. 2 ruyung, 3 batu, 4 sangkar ,inilah yang disebut alam takambang jadikan guru ,jadi minang kabau tempat asalnya undang undang alam di ciptakan ,yang tertuang dari dalam surga sebelum disempurnakan dengan kedatangan agama islam yang suci,yang dibawa oleh nabi muhammad s.a.w utusan / pesuruh allah taala tuhan yang satu,tuhan seluruh alam,dengan mukjizat kitab suci al quran,tilka aya tul kitabil hakim artinya,inilah ayat ayat kitab yang berisi hikmah,serta hadis nabi muhammad s.a.w .inilah 2 kitab suci al quran dan kitab hadis nabi muhammad s.a.w .sumber undang undang dan hukum untuk seluruh alam ,serta rahasia yang tidak akan habis habis untuk selama lamanya,itulah namanya alam takambang jadikan guru,meskipun zaman bertukar masa berganti ……….sepanjang masa dan selama lamanya .sebagai orang islam yang ber iman ,bertaqwa,ber ilmu ,ber amal ,ber dakwah,serta ber jihad dengan ikhlas karena allah untuk mendapat keredaan allah subhanahuataala jua ,dari permulaan urusan sampai selesai urusan ,ya mau apa lagi ,apa lagi yang di cari ,inilah kemuncak segala urusan ,ya inilah asa segalanya ,tujuanya ,sikian wassalam ,dari, baginda sinang / raja kapiceh.
  38. jadi kesimpulanya bangunan yang di perbuat dari batu mula mula di buat di pagaruyung batu sangkar .alam minang kabau .sebelum menebar keseluruh penjuru alam .Keturunan Melayu berasal dari Minangkabau, kajian d n a .
    sumber rujukan rasmi kajian DNA itu : https://yentown.us/wp-content/uploads/137/1.pdf
    penerangan lengkap kajian DNA itu : http://humpopgenfudan.cn/p/A/A1.pdf
    • Data di atas membuktikan, raja minang kabau /kerajaan pagaruyung/,raja sedaulat dunia,tuan raja di asia timur ,sudah selayaknya masyrakat dunia seluruhnya beraja kepada raja minang kabau.sebagai pewaris raja islam ,dari keluarga junjungan besar nabi Muhammad S A W ,nabi dan rasul,penghulu seluruh alam .
    Dahulu di Minangkabau tidak memiliki hukum positif, yang ada hanya hukum rimba ” Siapo Kuek Siapo malendo, siapo tinggi siapo manimpo” kemudian oleh dua orang bijak iaitu Datuak Katumanggungan dan Datuak Parpatiah nan Sabatang membuat sebuah perangkat Hukum Adat dan Suku agar diperoleh Perdamaian dalam Nagari dimana “nan lamah dilinduangi dan keadilan bagi semua anak negeri. Agar mudah mengawasinya dibuatlah ukuran untuk baik atau buruk suatu tindakan atau perbuatan “Di ukua jo jangko, dibarih jo balabeh, dicupak jo gantang, dibungka jo naraco, disuri jo banang”. Minangkabau adalah nama bagi suatu etnis yang terdapat di Indonesia dengan budaya, bahasa, kawasan dan suku bangsa dengan nama yang sama juga ,Dahulu di Minangkabau tidak memiliki hukum positif, yang ada hanya hukum rimba ” Siapo Kuek Siapo malendo, siapo tinggi siapo manimpo” kemudian oleh dua orang bijak iaitu Datuak Katumanggungan dan Datuak Parpatiah nan Sabatang membuat sebuah perangkat Hukum Adat dan Suku agar diperoleh Perdamaian dalam Nagari dimana “nan lamah dilinduangi dan keadilan bagi semua anak negeri. Agar mudah mengawasinya dibuatlah ukuran untuk baik atau buruk suatu tindakan atau perbuatan “Di ukua jo jangko, dibarih jo balabeh, dicupak jo gantang, dibungka jo naraco, disuri jo banang”. Minangkabau adalah nama bagi suatu etnis yang terdapat di Indonesia dengan budaya, bahasa, kawasan dan suku bangsa dengan nama yang sama juga .Pendahulu2 kita niniak muyang urang Minang dari satu generasi ke generasi berikutnya yang semakin berkembang itu selalu menganjurkan anak kemenakan nya untuk membuka areal baru membentuk taratak selanjutnya jika semakin ramai anak cucu tersebut dibentuk pulalah jorong jo kampung-dusun/desa jo nagari, disusun sesuai ketentuan iaitu minimum sudah ada “nan ba kaampek suku”, walaupun selalu berpindah2 dari satu wilayah ke wilayah lain dan selanjutnya menetap di kantong2 daerah yang lahannya subur dan ikan nya banyak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera dalam rangka mancarikan “nasi nan sasuok, pungguang nan tak basaok dan ameh nan sakauik” namun muyang2 kita itu tetap menjalin hubungan dengan daerah asal yang disebut dalam ketentuan adat:
    – Jauah cinto mancinto
    – Dakek jalang manjalang
    – Jauah mancari suku
    – Dakek mancari indu (induak)
    Namun demikian ketentuan adat yang pokok iaitu ” Basuku bakeh ibu, babangso bakeh bapak” tidak akan hilang begitu saja “indak lakang dek paneh, indak ka lapuak dek hujan” itulah warisan yang diterima dari nenek moyang setiap Generasi Anak Suku Bangsa Minangkabau dimanapun dia beradaL.keturunan Melayu berasal dari Minangkabau? kajian DNA.Keturunan Melayu berasal dari Minangkabau, manakala keturunan minangkabau, cina dan jepun asalnya adalah adik-beradik. (asalnya dahulu sudah ada tulis dalam buku Tambo Minangkabau dan juga Sejarah Melayu karangan asal Tun Sri Lanang, sekarang diperkuatkan lagi dengan penemuan artifak purba dan kajian DNA)
    jika betul bangsa Melayu ini sememangnya berasal dari Alam Melayu ini, sebelum itu dari manakah asal mereka? Pendapat orang Minangkabau di Sumatera Barat bahawa keturunan mereka ada hubungan dengan pengikut Nabi Nuh, iaitu bangsa Ark yang mendarat di muara Sungai Jambi dan Palembang semasa berlakunya banjir besar seperti yang diungkapkan oleh W. Marsden (1812) .Sutan Takdir Alisjahbana, ketika menyampaikan Syarahan Umum di Universiti Sains Malaysia (Julai 1987) menggelar bangsa yang berkulit coklat yang hidup di Asia Tenggara, iaitu Thailand Selatan, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Filipina Selatan sebagai bangsa Melayu yang berasal daripada rumpun bangsa yang satu. Mereka bukan sahaja mempunyai persamaan kulit bahkan persamaan bentuk dan RUPA anggota badan .
    bermula dengan Zaman Ais Besar sekitar dua juta sehingga lima ratus ribu tahun yang lalu. Zaman ini berakhir dengan mencairnya ais secara perlahan-lahan dan air laut menggenangi dataran rendah. Dataran tinggi menjadi pulau. Ada pulau yang besar dan ada pulau yang kecil. Pemisahan di antara satu daratan dengan daratan yang lain berlaku juga kerana berlakunya letusan gunung berapi atau gempa bumi. Pada masa inilah Semenanjung Tanah Melayu berpisah dengan yang lain sehingga kemudian dikenali sebagai Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau lain di Indonesia.Kajian Kern berdasarkan bukti Etnolinguistik memperlihatkan bahawa persamaan perkataan tersebut hanya terdapat di alam Nusantara .
    Secara khusus, penyebaran bahasa Melayu itu dapat dilihat di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera, di sepanjang pantai barat Semenanjung Tanah Melayu; di Pulau Jawa terdapat dialek Jakarta (Melayu-Betawi), bahasa Melayu Kampung di Bali, bahasa Melayu di Kalimantan Barat, bahasa Melayu Banjar di Kalimantan Barat dan Selatan, Sabah, Sarawak, dan bahasa Melayu di Pulau Seram.
    Pendapat Marsden bahawa bahasa Melayu yang termasuk rumpun bahasa Nusantara serumpun dengan rumpun bahasa Mikronesia, Melanesia, dan Polinesia dengan induknya bahasa Austronesia secara tidak langsung memperlihatkan adanya kekerabatan dua bahasa tersebut yang tidak ditemui di Asia Tengah. Penyebaran bahasa Austronesia juga terlihat hanya bahagian pesisir pantai timur (Lautan Pasifik), pantai barat (Lautan Hindi), dan Selatan Asia .
    Jika ditinjau dari sudut ilmu kaji purba pula, penemuan tengkorak yang terdapat di Nusantara ini memberi petunjuk bahawa manusia telah lama ada di sini. Penemuan tersebut di antara lain ialah:1. Pithecanthropus Mojokerto (Jawa), yang kini berusia kira-kira 670,000 tahun.
    2. Pithecanthropus Trinil (Jawa), kira-kira 600,000 tahun.
    3. Manusia Wajak (Jawa), kira-kira 210,000 tahun.
    Jika tiga fosil tersebut dibandingkan dengan fosil Manusia Peking atau Sinanthropus Pekinensis (China) yang hanya berusia kira-kira 550,000 tahun terlihat bahawa manusia purba lebih selesa hidup dan beranak-pinak berdekatan dengan Khatulistiwa. Hal ini diperkuat lagi dengan penemuan fosil tengkorak manusia yang terdapat di Afrika yang dinamai Zinjanthropus yang berusia 1,750,000 tahun. Beberapa hujah ini menambah kukuh kesimpulan Gorys Keraf di atas yang menyatakan bahawa nenek moyang bangsa Melayu ini tentulah sudah sedia ada di Kepulauan Melayu yang menggunakan bahasa keluarga Nusantara
    Disadur dari buku “Kato Pusako”
    Elok ranahnyo Minangkabau
    Rupo karambia tinggi tinggi
    Cando rumpuik gantie gantielan
    Rupo pinangnyo linggayuran
    Bukik baririk kiri kanan
    Gunuang Marapi jo Singgalang
    Tandikek jo gunuang Sago
    Pasaman jo gunuang Talang
    Aianyo janiah ikannyo jinak
    Laweh alamnyo bakeh tagak
    Sawah batumpuak di nan data
    Ladang babidang di nan lereang
    Sawah bajanjang banda buatan
    Sawah ladang labuah nan pasa
    Taranak kambang padi manjadi
    Buah jaguang maampai suto
    Padi masak jaguang maupiah
    Lah masak padi disawah
    Padi diladang manguniang pulo
    Ladang tabu amnyintak rueh
    Pisang badukuang ditandannyo
    Antimun mangarang bungo
    Batang labu marangtang tali
    Buah taruang ayun ayunan
    Buah lado manbintang timue
    Buah kacang taji tajian
    Anak rancak minantu malin
    Sajak durian ditakuak rajo
    Sialang balantak basi
    Buayo nan putiah daguak
    Sirangkak nan badangkang
    Sampai taratak aia hitam
    Sampai riak nan badabua
    Sampai kabateh indrapuro
    Sampai ka siak indragiri
    Hinggo sipisak pisau hanyuik
    Sampai sikilang aia bangih.
    dima asa titiak palito
    Dibaliak telong nan batali
    Dimano asa niniak kito
    Dari lereang gunuang marapi
    Di galundi nan baselo
    Dakek bukik siguntang guntang
    Di sinan lurah satungka banang
    Sinan lurah ndak baraia
    disinan bukik ndak barangin
    Sinanlah banta barayun
    Disinan batu hamparan putiah
    Panakiak pisau sirauik
    Ambiak galah batang lintabuang
    Salodang ambiak ka nyiru
    Nan satitiak jadikan lauik
    Nan sakapa jadikan gunuang
    Alam takambang jadikan guru
    Bungka ganok manahan cubo
    Ameh batu manahan uji
    Naraco pantang bapaliang
    Anak nagari sakato hati
    Satapak bapantang suruik
    Salangkah pantang kumbali
    ado pun kasadonyo kito di Minangkabau
    Nan disungkuik langik nan ditanai bumi
    Nan saedaran kuliliang gunuang marapi
    Nan mahuni daerah bagian baraik
    Samato lah banamo pulau andaleh
    Bapandirian bak kato nan tuo tuo
    Pulai juo nan batingkek naiak
    Maninggakan rueh jo buku
    Manusia nan bapangkek turun
    Maninggakan adaik jo limbago
    Gajah mati maninggakan gadiang
    Harimau mati maninggakan balang
    Manusia mati maninggakan jaso
    Lah jadi kabiasaan bagi kito
    Rantau nan barajo
    Luhak nan bapanghulu
    Lah dibiasokan pulo dek adaik kito
    Adaik nagari nagari nan batuo
    Mambuang sagalo nan Buruak
    Mamakai sagalo nan baiak
    Nan sasuai pulo jo kato nabi
    Malarang urang babuek jahek
    Manyuruah urang babuek baiak
    Mulai sajak maso dahulu
    Sampai pulo pado maso kini
    Sajak samulo sumua di gali
    Sajak mulo nagari dihuni
    Adaik dipakai, syarak nan lazim
    Duo hukum nan lah digunokan
    Hukum adaik jo hukum Syarak.
    (KP
    Pidato Pasambahan Adat
    BATAGAK GALA PANGHULU
    Bismillahirrahmaanir Rahim. Assalamua’alaikum Wr, Wb.
    Mintak ampun hambo kapado Allah, maaf dimintak ka nan banyak, niniak mamak jo panghulu, nan gadang basa batuah, nan ba pucuak sabana bulek, nan ba urek sabana tunggang, alim ulamo jo tuanku, cadiak pandai pagaran kokoh, dubalang jo ampang limo, jo manti pagawai adat, nan mudo arih budiman, bundo kanduang samo di dalam.
    Manyurek di ateh pintu, mangarang di tapak tangan, malompek nak basitumpu, mancancang nak balandasan, di Datuak ___(anu)___ tibonyo sambah. Sakali hambo manyambah, sapatah rundiang nan lalu, walau datuak surang nan disambah, batin bakeh sagalo panghulu, ujuiknyo sambah ka nan banyak, sa ujuik sambah jo simpuah.
    Apolah nan ka ambo pasambahkan. Sijoroang manggali lambah, mamakai baju biludu gandum, kok tadorong ambo manyambah, sakali gawa baribu ampun.
    Gulamo mudiak ka hulu, mati disemba ikan tilan, kanailah anak bada balang, pusako niniak dahulu, lai babuhue bakanakan, kini manjadi undang-undang, nan satitiak bapantang hilang, nan sabarih bapantang lupo, sampai kini bapakai juo.
    Takalo maso daulu, dimusim maso saisuak, katiko langik basintak ka ateh, katiko bumi basintak turun, sajak kudo mangunyah loyang, sarasah sa pulau paco, salembang sa lubuak agam, asa solok duo salayo, tigo padang ampek kumpani, limo jo adat Minangkabau, asa mulo kalau dikaji.
    Dek warih jawek ba jawek, pusako tolong batolong, sampai sakarang iko kini, nan soko turun tamurun, pusako jawek bajawek, iyo di alam Minangkabau.
    Sajak dari sirangkak nan badangkang, buayo putiah daguak, sampai kapintu rajo hilie, durian ditakuak rajo. Sapisak pisau hanyuik, sialang balantak buai, dakek aie babaliak mudiak. Sailiran batang bangkaweh, sampai sikilang aie bangih, hinggo ombak nan badabua, pasisia banda sapuluah, hinggo taratak batu hitam, sampai ka tanjuang batu simalidu.
    Di dalam luak nan tigo, sarato rantau jo pasisie. Nan tuo tanah data, nan bungsu luak 50, nan tangah luak agam.
    Nan manuruik bari jo balabehnyo, nan banamo luak tanah data, iyo nan babatu bungo satangkai, nan basungai bakayu tarok, nan bakampuang di baliak labuah, nan banamo dusun tuo, balimo kaum disinan, sambilan koto didalam, duo baleh koto dilua.
    Nan banamo luak Agam, iyo nan saliliek gunuang marapi, nan saedaran gunuang pasaman, sajajaran gunuang singgalang, jo sarato gunuang tandikek, sahinggo lado salah mudiak, sahinggo dusun tongga hilie.
    Baitupun luak 50, dari sikokoh pinang tuo, sahinggo sapisak pisau hanyuik, sialang balantak basi, sahinggo sasauak sungai rimbang.
    Dek niniak moyang maso itu, dibuek dusun jo taratak, sabalun ba koto ba nagari, sawah gadang satampang banieh, makanan urang tigo luak, sarato rumah dengan tanggo.
    Dek lamo musim bajalan, alam batambah leba juo, urang batambah kambang pulo, dibuek adat dikarang undang, disusun tangkai ciek-ciek, dibuhua dikabek arek, dipakukan katiang panjang.
    Dibuek adat ampek rupo, partamo suri tuladan, kaduo ukua dengan jangko, katigo barih jo balabeh, ka ampek cupak dengan gantang. Dikarang undang nan ampek, undang luak dengan rantau. Luak dibari ba panghulu, kok rantau diagieh barajo. Nan sokonyo turun tamurun, pusakonya jawek-bajawek, sampai sakarang iko kini.
    Urang padang mahanyuah banang, dikumpa mako dilipek, dilipek lalu dipatigo. Kok dirantang namuahnyo panjang, elok dikumpa nak nyo singkek, singkek sakiro sapaguno. Ujuik sambah buah rundiangan, nyato tawalak ka ukuran, tabayang barih balabeh, bana bak andai kato bida, dek curiang barih dahulu, dek andai pusako lamo, kok basiang di nan tumbuah, jikok manimbang din an ado, tumbuah sarupo iko kini.
    Ramo-ramo si kumbang jati, ketik endah pulang ba kudo, patah tumbuah hilang baganti, pusako lamo baitu juo.
    Biriek-biriek tabang ka samak, dari samak ka halaman, patahsayok tabang baranti, tasuo di tanah bato. Dari niniek turun ka mamak, dari mamak ka kamanakan, patah tumbuah hilang bag anti, pusako dibao dek nan mudo.
    Adat pulai bapangkek naiek, maninggakan rueh dengan buku, manusia bapangkek turun, maninggakana adat jo pusako. Mati datuak baganti datuak, nan gala tatap bak samulo.
    Tantangan wajah sarupo iko, lah bulek aie ka pambuluah, lah bulek kato ka mufakat, bulek lah bulieh digolekkan, pipieh lah buliah dilayangkan. Tibo di adat lah ba isi, kok limbago lah batuang, kok tanduak samo ditanam kok darah samo dikacau, kok dagiang samo dilapah. Manuruik adat nan bapakai, kok ketek babari namo, lah gadang babari gala. Dek ketek banamo ____ si anu ____, kini bagala Datuak ______________ si anu_____.
    Tantangan limbago na baitu, dek ketek banamo ____si anu_________, kini bagala Datuak ____si anu______, iyo nak samo kito sahamparan, samo sahilie jo samudiak. Kok utang nan ka mambayie, kok piutang nan ka manarimokan, kok kusuik nan ka manyalasai, jikok karuah nan ka manjaniahi.
    Nak bahimbaukan di pakan na rami, dilewakan di labuah nan goleang, kapado urang di nagari.
    Marabah sadundun dengan balam, sikok barulang pamandi, sambah sadundun dengan salam, kato harap dibunisi, sakian sajo sambah pado datuak.
    – Jauah cinto mancinto
    – Dakek jalang manjalang
    – Jauah mancari suku
    – Dakek mancari indu (induak)
    Namun demikian ketentuan adat yang pokok iaitu ” Basuku bakeh ibu, babangso bakeh bapak” tidak akan hilang begitu saja “indak lakang dek paneh, indak ka lapuak dek hujan” itulah warisan yang diterima dari nenek moyang setiap Generasi Anak Suku Bangsa Minangkabau dimanapun dia berada .
  39. Daerah kekuasaan Dharmasraya =
    Dalam naskah berjudul Zhufan Zhi (諸蕃志) karya Zhao Rugua tahun 1225[3] disebutkan bahwa negeri San-fo-tsi memiliki 15 daerah bawahan, yaitu Che-lan (Kamboja), Kia-lo-hi (Grahi, Ch’ai-ya atau Chaiya selatan Thailand sekarang), Tan-ma-ling (Tambralingga, selatan Thailand), Ling-ya-si-kia (Langkasuka, selatan Thailand), Ki-lan-tan (Kelantan), Ji-lo-t’ing (Cherating, pantai timur semenanjung malaya), Tong-ya-nong (Terengganu), Fo-lo-an (muara sungai Dungun, daerah Terengganu sekarang), Tsien-mai (Semawe, pantai timur semenanjung malaya), Pa-t’a (Sungai Paka, pantai timur semenanjung malaya), Pong-fong (Pahang), Lan-mu-li (Lamuri, daerah Aceh sekarang), Kien-pi (Jambi), Pa-lin-fong (Palembang), Sin-to (Sunda), dan dengan demikian, wilayah kekuasaan San-fo-tsi membentang dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Sumatera sampai Sunda.sebab apa sampai selat sunda saja ,sebabnya keseluruhan pulau jawa masih di dalam air lagi / belum tmbul , falsafah awalnya alam takambang di jadikan guru / berguru dengan alam yang terbentang ……


    sumber

1 komentar:

  1. Mohon maaf bukan saya mau menggurui ataupun membangga2kan nenek moyang,hanya sebuah kebetulan saya keturunan dari Syekh Baribin seorang ulama tanah jawa,saudara dari Brawijaya ke V dan anak dari Brawijaya ke IV,sepengetahuan saya dari cerita2 nenek2 saya,majapahit menjadi kerajaan Islam pada masa Brawijaya ke V dan syekh Baribin adik dari Brawijaya ke V,beliau ikut serta menyebarkan agama Islam...dan yg paling utama bersyukurlah karena kita lahir sebagai Muslim,

    menanggapi jika nanti agama mayoritas adalah budha budi,masuk akal juga,karena di akhir zaman pemeluk agama Islam akan semakin sedikit,kalaupun banyak hanya sebatas status di KTP saja,namun tidak benar2 menjalankan ajaran Islam,seperti yg sekarang ini sedang terjadi di negara kita.

    sekian dan terimakasih,Wassalam

    BalasHapus

Bila menurut Kamu artikel ini menarik, lucu, bermanfaat, atau bahkan jelek, tulis komentarmu di kotak komentar facebook ataupun kotak komentar di bawah ini!...
ayo luapkan ekspresimu :D
# Nb : Kamu bisa langsung nulis komentarmu dan akan langsung muncul lho!!! tanpa menunggu konfirmasi dari saya dahulu!! jadi lebih cepet deh !

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...